Kamis, 11 Maret 2021

PRESENSI SISWA

 



Selasa, 09 Maret 2021

REKAP PRESENSI


REKAP PRESENSI KELAS 7.1


REKAP PRESENSI KELAS 7.2


REKAP PRESENSI KELAS 7.3


REKAP PRESENSI KELAS 7.4


REKAP PRESENSI KELAS 7.5


REKAP PRESENSI KELAS 7.6


REKAP PRESENSI KELAS 7.7

CONTACT


 

E-Mail : verdy.ahmadi@gmail.com


Senin, 08 Maret 2021

REKAP TUGAS


REKAP TUGAS KELAS 7.1


REKAP TUGAS KELAS 7.2


REKAP TUGAS KELAS 7.3


REKAP TUGAS KELAS 7.4


REKAP TUGAS KELAS 7.5


REKAP TUGAS KELAS 7.6


REKAP TUGAS KELAS 7.7

MEMBUAT PAGAR

Aji menebang pohon dan memotongnya sehingga setiap pohon menghasilkan batang pohon yang panjangnya 10 meter. 



Aji  ingin  membuat pagar dan membutuhkan kayu  sepanjang 8 meter sebanyak 4 batang, kayu sepanjang 2 meter sebanyak 20 batang, dan kayu sepanjang 3 meter sebanyak 9 batang. 

Aji dapat memotong batang pohon yang sudah dipotong sesuai dengan keperluannya. Aji ingin menggunakan batang pohon dengan jumlah sesedikit mungkin.

Berapa banyaknya batang pohon minimal yang dapat dipakai Aji untuk membuat pagar? Jelaskan dengan gambar!

Selamat Mencoba!


KIRI KANAN



Berang-berang menciptakan sistem pengkodean kata yang disebut kode berang-berang, dengan memakai peta di atas:

▪  Setiap pohon di taman diberi nama dengan satu huruf.

▪  Kode untuk setiap huruf ditemukan dengan cara mencapai pohon tersebut dengan berbelok kiri (L) dan kanan (R).

▪ Kode untuk setiap huruf selalu dimulai dari pintu masuk taman (bertanda panah).

Contoh-contoh :

▪ Contoh 1: Kode untuk A adalah LL karena untuk mencapai pohon A dari pintu masuk taman kamu harus berbelok kiri dua kali.

▪ Contoh 2: Kode untuk kata BAR adalah LRLLLR. 

Sumber : Modul PKP Informatika Jenjang SMP Kemdikbud


TUGAS

Tulislah kode berang-berang tersebut untuk kata berikut ini!

  1. B          = …………………………………………..
  2. AE        = …………………………………………..
  3. RAB      = …………………………………………..
  4. BEAR    = …………………………………………..
  5. REBAER    = …………………………………………..
  6. ERBEBARA = …………………………………………..

COMPUTATIONAL THINKING



Computational Thinking (CT) adalah sebuah kemampuan berpikir untuk

menyelesaikan suatu permasalahan secara menyeluruh, logis, dan teratur.

Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas

wilayah penerapannya, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah seputar

ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah di

dalam kehidupan sehari-hari. 


Cara mengimplementasikan Computational Thinking adalah dengan

memahami masalah, mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi

sesuai dengan masalah. Dalam Computational Thinking, ada yang disebut

dengan dekomposisi yaitu kita memecah suatu masalah yang komplek

menjadi masalah-masalah yang kecil untuk diselesaikan. 


Sebagai contoh, ketika kita ingin membuat nasi goreng, kita harus memahami 

cara membuat nasi goreng, lalu kita mengumpulkan bahan-bahannya, 

kemudian kita mulai membuat nasi goreng sesuai dengan langkah-langkahnya. 

Dalam membuat nasi goreng, kita harus menyiapkan kompor, wajan, spatula, 

minyak goreng, nasi, telur, bumbu, dan lain-lainnya yang semua itu merupakan

sebuah proses bernama dekomposisi. 


Kemudian dalam Computational Thinking ada yang disebut dengan

pengenalan pola. Karena kita pernah membuat nasi goreng, kita juga dapat

membuat kwetiau karena proses pembuatannya hampir mirip. Kita bisa

melihat bahwa pola untuk membuat nasi goreng dan kwetiau hampir sama

walaupun bahan yang digunakan berbeda. 


Lalu ketika kita membuat nasi goreng kita tidak memperhatikan bagaimana

proses sebuah kompor bisa menyala, karena hal tersebut menurut kita tidak

penting. Hal tersebut sudah terkait dengan abstraksi di dalam Computational

Thinking. 


Selanjutnya dalam Computational Thinking adalah berpikir dengan algoritma

dimana kita berpikir dengan mengurutkan langkah-langkah dalam

menyelesaikan masalah agar menjadi logis, berurutan, teratur, dan mudah

dipahami oleh orang lain. Dalam hal membuat nasi goreng, kita juga harus bisa

mengurutkan langkah-langkah secara logis, berurutan, dan rinci mulai dari

proses awal pembuatan sampai dengan proses penyajiannya. 


Berpikir komputasi atau Computational Thinking tidak selalu berhubungan

dengan komputer. Kita dapat menggunakan teknik berpikir komputasi dalam

permasalahan sehari-hari. Ketika kita sudah terbiasa dengan Computational

Thinking, kita akan lebih berpikir kritis sehingga dapat memecahkan suatu

permasalahan dengan baik, efektif dan efisien. Jadi secara tidak sadar kita

telah mengimplementasikan Computational Thinking dalam kehidupan

sehari-hari mulai dari hal yang mudah dan bahkan hal-hal kecil pun telah kita

lakukan dengan Computational Thinking. 


Sumber : Modul PKP Informatika Kemdikbud

KOTA PENUH PUTARAN

Suatu robot bekerja di suatu kota. Robot berjalan menyusuri jalan dari

suatu tempat ke tempat lain mengikuti  petunjuk  yang  diberikan.  Pada

setiap  pertemuan  beberapa  ruas  terdapat putaran  (jalan memutar)

dan robot akan memutar berlawanan arah jarum jam dan mengambil

simpangan urutan tertentu sesuai yang petunjuk yang diberikan. 


Contoh :

Petunjuk yang diberikan berupa angka-angka urutan simpangan. 

Misalnya  petunjuk  "4  1  2" akan  diikuti  robot sebagai berikut:

Pada putaran pertama, ambil simpangan ke-4.

Pada putaran kedua, ambil simpangan ke-1.

Pada simpangan ketiga, ambil simpangan ke-2. 


Jawaban :



TUGAS

Jika robot mula-mula berada di A, maka petunjuk itu  akan dijalaninya

sebagai tergambar berikut ini dengan menyusuri jalan yang diberi

warna gelap sebagai berikut:

Jika pada awalnya robot berada di A, dan mengikuti 

petunjuk "3 1 3 2 3", dimanakah ia akan berakhir? gambarkan

Petunjuk “2 2 3 1 2”, dimanakan ia akan berakhir? gambarkan

Petunjuk “1 2 3 3 2 1” dimanakan ia akan berakhir? gambarkan 






PEMROGRAMAN SCRATCH 2

 UNDER MAINTENANCE

ALGORITMA

Sejarah Algoritma dan Logika

Asal kata algoritma sendiri berasal dari nama Abu Ja’far Mohammed Ibn Musa Al-Khowarizmi, ilmuan persia yang menulis buku berjudul “Al Jabr W’ Al-Muqabala” (Rules of Restoration and Reduction) yang diterbitkan pada tahun 825 M. Kata AL Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism yang kemudian lambat laun menjadi algorithmAlgorithm diserap dalam Bahasa Indonesia menjadi Algoritma.


Logika berasal dari bahasa Yunani yaitu LOGOS yang berarti ilmu. Logika dapat diartikan ilmu yang mengajarkan cara berpikir untuk melakukan kegiatan dengan tujuan tertentu.


Definisi Algoritma

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, algoritma adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah.


Algoritma dapat juga diartikan urutan penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis menggunakan bahasa yang logis untuk memecahkan suatu permasalahan.


Dalam Ilmu komputer algoritma adalah suatu set instruksi atau formula yang berisi langkah-langkah untuk pemecahan masalah (problem solving).


Pengertian algoritma sangat lekat dengan kata logika, yaitu kemampuan manusia untuk berfikir dengan akal tentang suatu permasalahan, menghasilkan sebuah kebenaran, dibuktikan dan dapat diterima akal. Logika sering dihubungkan dengan kecerdasan manusia. Seorang manusia yang mampu berlogika dengan baik biasanya disebut sebagai pribadi yang cerdas. Dalam menyelesaikan suatu masalahpun logika mutlak diperlukan.


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

Algoritma adalah ilmu yang mempelajari cara penyelesaian suatu masalah berdasarkan urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis dan menggunakan bahasa yang logis dalam memecahkan suatu masalah.


Tujuan dari belajar logika dan algoritma adalah agar dapat membiasakan diri melakukan suatu perencanaan apabila menyelesaikan suatu masalah. Permasalahan yang diselesaikan dengan suatu perencanaan yang matang maka akan mendapatkan solusi yang lebih optimal dibandingkan menyelesaikan masalah tanpa menggunakan suatu perencanaan.


Dasar Penyusunan Algoritma

Ciri -ciri

Ada lima ciri penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun algoritma, yaitu:

  1. Algoritma mempunyai awal dan akhir.

  2. Memiliki instruksi yang jelas atau tidak ambigu yaitu setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat sehingga tidak memiliki makna ganda.

  3. Memiliki masukan (input) atau kondisi awal.

  4. Memiliki keluaran (output) atau kondisi akhir.

  5. Algoritma harus efektif (setiap langkah harus sederhana dalam waktu yang tidak terlalu panjang).



Penulisan Algoritma

Dalam penulisan algoritma tidak ada aturan baku terkait penulisan, yang penting mudah dibaca dan dipahami. Meskipun begitu, untuk menghindari kekeliruan terhadap notasi algoritma, notasi yang sering digunakan dalam menuliskan algoritma yaitu:

  1. Kalimat deskriptif

  2. Flowchart (diagram alur)


Apa yang dimaksud dengan algoritma kalimat deskriptif dan flowchart akan kita bahas di pertemuan selanjutnya.


Sumber : Modul PKP Informatika Jenjang SMP Kemdikbud


ALGORITMA KALIMAT DESKRIPTIF


                  Literasi

Notasi penulisan algoritma menggunakan bahasa deskriptif dilakukan dengan menuliskan instruksi-instruksi yang harus dilaksanakan dalam bentuk kalimat deskriptif dengan menggunakan bahasa natural atau sehari-hari.

 

Tidak ada aturan baku dalam penulisan notasi deskriptif sehingga setiap orang dapat menuliskan aturan algoritmanya sendiri.

 

Notasi  penulisan  algoritma  menggunakan bahasa  deskriptif  memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya, yaitu:

 

KELEBIHAN

  • Cocok untuk menuliskan algoritma yang pendek.
  • Tidak ada aturan baku
  • Menggunakan bahasa natural atau sehari-hari

 

KEKURANGAN

    • Sulit diterjemahkan dalam bahasa pemrograman atau coding.
    • Kuranefektif. 

     

    Berikut ini contoh algoritma kalimat deskriptif membuat teh manis

    1. Mulai

    2. Siapkan teh, gula, air

    3. Siapkan peralatan yang digunakan yaitu kompor, gas, teko, gelas, sendok

    4. Rebus air

    5. Masukan gula secukupnya dalam gelas

    6. Tuangkan air panas ke gelas

    ​7. Celupkan teh ke dalam ke gelas

    8. Lalu aduk menggunakan sendok

    9. Cicipi tehnya, jika kurang manis tambahkan gula

    10. Minuman teh manis siap disajikan

    ​11. Selesai

                    Sumber : Modul PKP Informatika Jenjang SMP Kemdikbud

     

    TUGAS 1

    Nah.. sekarang cobalah membuat algoritma kalimat deskriptif membuat makanan atau minuman selain contoh di atas!


    TUGAS 2

    Buatlah algoritma kalimat deskriptif langkah-langkah mencapai cita-cita

     

     

     

     

    FLOWCHART

     

    Penulisan algoritma dengan menggunakan flowchart adalah cara penulisan algoritma dengan menggunakan notasi grafis.


    Flowchart merupakan diagram atau bagan alur yang memperlihatkan urutan dan langkah-langkah suatu program dan hubungan antar proses beserta pernyataannya.


    Di  dalam  diagram  terdapat  simbol-simbol  yang  mempunyai  makna.

    Simbol-simbol flowchart yang biasa dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Simbol flowchart dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.



    Notasi penulisan algoritma menggunakan flowchart juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya, yaitu:

    KELEBIHAN

    Mudah digunakan dan dipahami dalam melakukan pengecekkan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah.

    KEKURANGAN

    Kurang efektif untuk penulisan algoritma yang panjang karena akan menghabiskan banyak tempat.

    Berikut ini contoh flowchart dengan menggunakan sombol-simbol standar diagram alur.




    TUGAS 1  

    1. Apakah yang dimaksud dengan flowchart?
    2. Gambarlah dan jelaskan fungsi simbol flowchart berikut ini!
        - Flow direction symbol
        - Terminator symbol
        - Processing symbol
        - Decision symbol

     

     

    TUGAS 2

    1. Lengkapi penulisan Flowchart dari algoritma kalimat deskriptif berikut ini!

    Mulai

    Ambil teh, gula, air, jika tidak ada beli di toko

    Ambil gelas dan sendok, jika masih kotor cuci dahulu

    Nyalakan kompor dan rebus air

    Masukan gula dan teh ke dalam gelas

    Tuangkan air panas ke gelas

    Aduk menggunakan sendok

    Cicipi tehnya, jika kurang manis tambahkan gula

    Minuman teh manis siap disajikan

    Selesai





    GOOD LUCK