Tampilkan postingan dengan label computational thinking. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label computational thinking. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Maret 2021

MEMBUAT PAGAR

Aji menebang pohon dan memotongnya sehingga setiap pohon menghasilkan batang pohon yang panjangnya 10 meter. 



Aji  ingin  membuat pagar dan membutuhkan kayu  sepanjang 8 meter sebanyak 4 batang, kayu sepanjang 2 meter sebanyak 20 batang, dan kayu sepanjang 3 meter sebanyak 9 batang. 

Aji dapat memotong batang pohon yang sudah dipotong sesuai dengan keperluannya. Aji ingin menggunakan batang pohon dengan jumlah sesedikit mungkin.

Berapa banyaknya batang pohon minimal yang dapat dipakai Aji untuk membuat pagar? Jelaskan dengan gambar!

Selamat Mencoba!


KIRI KANAN



Berang-berang menciptakan sistem pengkodean kata yang disebut kode berang-berang, dengan memakai peta di atas:

▪  Setiap pohon di taman diberi nama dengan satu huruf.

▪  Kode untuk setiap huruf ditemukan dengan cara mencapai pohon tersebut dengan berbelok kiri (L) dan kanan (R).

▪ Kode untuk setiap huruf selalu dimulai dari pintu masuk taman (bertanda panah).

Contoh-contoh :

▪ Contoh 1: Kode untuk A adalah LL karena untuk mencapai pohon A dari pintu masuk taman kamu harus berbelok kiri dua kali.

▪ Contoh 2: Kode untuk kata BAR adalah LRLLLR. 

Sumber : Modul PKP Informatika Jenjang SMP Kemdikbud


TUGAS

Tulislah kode berang-berang tersebut untuk kata berikut ini!

  1. B          = …………………………………………..
  2. AE        = …………………………………………..
  3. RAB      = …………………………………………..
  4. BEAR    = …………………………………………..
  5. REBAER    = …………………………………………..
  6. ERBEBARA = …………………………………………..

COMPUTATIONAL THINKING



Computational Thinking (CT) adalah sebuah kemampuan berpikir untuk

menyelesaikan suatu permasalahan secara menyeluruh, logis, dan teratur.

Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas

wilayah penerapannya, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah seputar

ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah di

dalam kehidupan sehari-hari. 


Cara mengimplementasikan Computational Thinking adalah dengan

memahami masalah, mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi

sesuai dengan masalah. Dalam Computational Thinking, ada yang disebut

dengan dekomposisi yaitu kita memecah suatu masalah yang komplek

menjadi masalah-masalah yang kecil untuk diselesaikan. 


Sebagai contoh, ketika kita ingin membuat nasi goreng, kita harus memahami 

cara membuat nasi goreng, lalu kita mengumpulkan bahan-bahannya, 

kemudian kita mulai membuat nasi goreng sesuai dengan langkah-langkahnya. 

Dalam membuat nasi goreng, kita harus menyiapkan kompor, wajan, spatula, 

minyak goreng, nasi, telur, bumbu, dan lain-lainnya yang semua itu merupakan

sebuah proses bernama dekomposisi. 


Kemudian dalam Computational Thinking ada yang disebut dengan

pengenalan pola. Karena kita pernah membuat nasi goreng, kita juga dapat

membuat kwetiau karena proses pembuatannya hampir mirip. Kita bisa

melihat bahwa pola untuk membuat nasi goreng dan kwetiau hampir sama

walaupun bahan yang digunakan berbeda. 


Lalu ketika kita membuat nasi goreng kita tidak memperhatikan bagaimana

proses sebuah kompor bisa menyala, karena hal tersebut menurut kita tidak

penting. Hal tersebut sudah terkait dengan abstraksi di dalam Computational

Thinking. 


Selanjutnya dalam Computational Thinking adalah berpikir dengan algoritma

dimana kita berpikir dengan mengurutkan langkah-langkah dalam

menyelesaikan masalah agar menjadi logis, berurutan, teratur, dan mudah

dipahami oleh orang lain. Dalam hal membuat nasi goreng, kita juga harus bisa

mengurutkan langkah-langkah secara logis, berurutan, dan rinci mulai dari

proses awal pembuatan sampai dengan proses penyajiannya. 


Berpikir komputasi atau Computational Thinking tidak selalu berhubungan

dengan komputer. Kita dapat menggunakan teknik berpikir komputasi dalam

permasalahan sehari-hari. Ketika kita sudah terbiasa dengan Computational

Thinking, kita akan lebih berpikir kritis sehingga dapat memecahkan suatu

permasalahan dengan baik, efektif dan efisien. Jadi secara tidak sadar kita

telah mengimplementasikan Computational Thinking dalam kehidupan

sehari-hari mulai dari hal yang mudah dan bahkan hal-hal kecil pun telah kita

lakukan dengan Computational Thinking. 


Sumber : Modul PKP Informatika Kemdikbud

KOTA PENUH PUTARAN

Suatu robot bekerja di suatu kota. Robot berjalan menyusuri jalan dari

suatu tempat ke tempat lain mengikuti  petunjuk  yang  diberikan.  Pada

setiap  pertemuan  beberapa  ruas  terdapat putaran  (jalan memutar)

dan robot akan memutar berlawanan arah jarum jam dan mengambil

simpangan urutan tertentu sesuai yang petunjuk yang diberikan. 


Contoh :

Petunjuk yang diberikan berupa angka-angka urutan simpangan. 

Misalnya  petunjuk  "4  1  2" akan  diikuti  robot sebagai berikut:

Pada putaran pertama, ambil simpangan ke-4.

Pada putaran kedua, ambil simpangan ke-1.

Pada simpangan ketiga, ambil simpangan ke-2. 


Jawaban :



TUGAS

Jika robot mula-mula berada di A, maka petunjuk itu  akan dijalaninya

sebagai tergambar berikut ini dengan menyusuri jalan yang diberi

warna gelap sebagai berikut:

Jika pada awalnya robot berada di A, dan mengikuti 

petunjuk "3 1 3 2 3", dimanakah ia akan berakhir? gambarkan

Petunjuk “2 2 3 1 2”, dimanakan ia akan berakhir? gambarkan

Petunjuk “1 2 3 3 2 1” dimanakan ia akan berakhir? gambarkan