Kamis, 30 April 2020

Menulis semudah chatting???


Menulis semudah chatting???
Resume Oleh : Verdy Kurniawan H.



Siang ini begitu panas di wilayah kota Probolinggo, kondisi ini tidak membuat kami para peserta belajar menulis bersama Om Jay untuk bermalas-malasan. Meskipun puasa kita tetap mengisi dengan hal yang bermanfaat. Materi menulis kali ini bersama bapak Amir Faisal. Beliau adalah Seorang Trainer sekaligus motivator nasional yang sudah terkenal di Indonesia. Buku-buku yang beliau tulis juga cukup banyak. Anda bisa membacanya di blog https://www.spiritualquantum.com/about/. Ditambah lagi mendengarkan motivasi dari Pak Amir Faisal tentang kiat-kiat tembus di penerbit Gramedia melalui link youtube https://youtu.be/-VRlzTu_O4M.




Sungguh luar biasa pak Amir Faisal, meskipun sebagai marketing bukan dari latar belakang praktisi tulis menulis dan dunia pendidikan/ intelektual namun sukses menulis dan penerbitkan di penerbit Gramedia dan Changes Publisher.
Passion tulisan ini dimana?? Misalnya penulis buku anak, suka adventurer, novel, traveling, gabungan novel traveling, komik. Cari contoh buku tersebut dari penerbit Gramedia, contohlah gaya penulisan dari buku tersebut. Untuk menulis buku dibutuhkan kualitas tulisan,  genre Anda dan buku itu disukai pasar atau tidak?
Sepertinya kurang kalau melihat video yang sesi 1, lanjut melihat video pak Amir Faisal dengan topik menjadi penulis buku popular. Membongkar mindset takut menulis, grogi menulis, atau tidak pede menulis di link https://www.youtube.com/watch?v=tAsYc2HSMLw.

Belajar menulis yang biasanya lancar menulis di whatshapp ataupun kebiasaan ngomel-ngomel dipindah ke tulisan. Seperti menulis jeleknya orang kita pinter, sekarang dibalik menulis baiknya orang, misalnya menulis kebaikan suami/ istri. Bisa juga kebaikan anak dan kebaikan orang lain. Kebebasan menulis perlu diterapkan dengan rasa gembira. Dan selanjutnya menulis impian hidup anda. Sekarang jangan banyak ngomong banyaklah menulis.


Berikut artikel pak Amir Faisal tentang Hypnowriting.
Belajar Hypnowriting, Trainer Amir Faisal 0815 769 8288 (Makalah untuk LPMP Jogjakarta)
 Trainer Amir Faisal  Uncategorized  April 7, 2018 6 Minutes

Deduktif Induktif, Kontens dan Konteks Dalam Penulisan
Ketika Coaching NLP 4 Leadership bersertifikat Internasional, teman peserta perempuan, seorang Dr. Dosen Fakultas Psikologi bertanya pada saya, “Kenapa Anda kelihatan begitu mudah menulis buku, dan bisa lolos di Kompas Gramedia, sedangkan saya sudah berkali-kali mencoba menulis buku, tetapi selalu gagal?

Saya balik bertanya, “Apakah metode Anda menulis itu sama seperti ketika Anda menulis Disertasi Anda, yaitu berupaya menjelaskan atau membuktikan teori-teorij ilmiah untuk memecahkan masalah?”
Beliau menjawab, “Ya tentu dong. Kan ini merupakan responsibility saya sebagai akademisi?”
Maka saya tawari, “Anda yang penting bisa nulis dulu atau menjalankan fungsi akademis?”
Beliau menjawab, “Kalau bisa dua-duanya lah”
Saya jawab, “Kita barusan kan diajarin sama International Coach kita, dalam membuat outcome tidak boleh ada ambigu. Masalahnya metodologi Anda itulah yang membuat potensi Anda tidak bisa tereksplor. Waktu Thomas A Edison menemukan listrik, tidak ada literatur teori tentang listrik yang dia baca. Ternyata ketiadaan literatur itu tidak menghambat seseorang menjadi ilmuwan besar. ”
“O, iya ya? Jadi saya harus mengubah metodologi menulis saya menjadi induktif?”
Saya jawab, “Bukan hanya metodologinya, tetapi yang lebih penting adalah mengubah Mindsetnya.”

Fokus Pada Konteks
Elain B Johnson ketika menjelaskan tentang pembelajaran kontekstual mengatakan, kontekstual disitu artinya berorientasi pada minat, kebutuhan, values, dan estetika

Menurut mentor Internasional saya, berfikir kontekstual berarti menjadikan diri kita sebagai problem solver. Dan zaman Now, sangat dibutuhkan problem solver dan eksekutor.

So, kalau dua case diatas kita gabung maka menjadi penulis yang baik adalah yang bisa berfikir induktif dan berfokus pada konteks.

Apakah teori tidak penting?

Teori, referensi, kepustakaan baru digunakan jika Anda memerlukan endorsement dari gagasan Anda.

Jadi, buatlah gagasan orisinil Anda, baru dikuatkan dengan referensi.

Untuk tulisan true story, misal tentang kesuksesan seorang pengusaha, kesuksesan orang tua dalam mendidik anak, referensi tidak begitu diperlukan.

Hipnosis diri Anda sendiri agar bisa menulis

Ubah mindset Anda. Berdasar sejarah penulisan sejak zamannya Aristoteles dkk, para pujangga, menulis itu bagi mereka merupakan ekspresi jiwa, mengeluarkan beban batin.

Maka mulai hari ini, ketika menulis, juga niyatkan hanya untuk mengeluarkan uneg-uneg, rasa marah, rasa jengkel.

Atau sebaliknya boleh juga untuk mengekspresikan kebahagiaan, rasa syukur. Menurut James Penne Baker, menulis itu untuk pengakuan dosa. Jadi kalau Anda terlanjur berbuat dosa, segera bertobat, dan tumpahkan penyesalannya dalam bentuk tulisan (tapi awas jangan sampe kebaca orang, Hehehe 😀😀)

Penulis best seller dunia seperti JK Rowling, Stephen Covey, Robert T Kiyosaki, jika diamati bahasanya, mereka kelihatan begitu “menikmati” tulisannya sendiri, sehingga menghasilkan susunan bahasa yang mengalir seperti sungai yang jernih, dengan suara gemericik.

Jadi, apakah hasil karya Anda akan dibaca orang atau tidak, sama sekali tidak penting. Bahkan oleh Penulis Best Seller Hernowo dikatakan secara ekstrim, ketika Anda mulai menulis, tulis saja apa yang ada di kepala Anda. Jangan pedulikan seperti apa jadinya. Bahkan kesalahan tulispun jangan dikoreksi🤭

Secara psikologis :
1Tulisan orisinal yang keluar dari ekspresi Jiwa, itulah tulisan yang terbaik yang keluar dari Unconscious mind.

2Sebaliknya, menulis dengan membayangkan, akan ada yang membaca, justru menutup RAS (Reticular Activating System ) pada batang otak, yang merupakan kunci dari passion menulis.

3Tulisan yang memancar dari perasaan dan hati yang tenang, jernih dan nyaman, maka energi nya akan bisa mengalir pada pembaca lewat buku yang dituliskannya.

Siapapun Bisa Jadi Penulis
Ya, semua orang bisa jadi penulis. Lakukan tips dibawah ini :

1Mulai hari ini, Stop Copas, karena itu akan membunuh kreatifitas Anda dalam menulis.

2Jika Anda makan tiga kali sehari, maka buatlah tulisan minimal sehari juga tiga kali.

3Tulis detik ini juga, apa yang ada di kepala Anda, misal tulislah tulisan pendek dengan judul misalnya,
“Kenapa aku minder menulis?”
“Kenapa Aku Merasa Bodoh dan Orang Lain Pintar?”
“Group WA Ini Bikin Bete, Tapi Aku Butuh”
“Pak Amir Faisal Itu Ngeselin”
“Pak Bos Pinternya Hanya Ngajarin Orang”

Atau membuat tulisan nyeleneh tetapi inovatif

4Upload Tulisan Anda Jika Anda yakin bisa menambah rasa percaya diri dan Passion menulis Anda

5Simpan dan Baca Sendiri jika tulisannya menekan dan membuat Anda kurang percaya diri jika diupload, tetapi sebaliknya bisa menghibur Anda. Yaitu,
misal Anda membuat tulisan untuk mengungkap kejengkelan Anda pada saya, buatlah se ekstrim-ekstrimnya, dan sekocak-kocaknya, sehingga yang tadinya Anda bete sama saya jadi terhibur oleh saya🤩(Ini adalah teknik terapi dalam self hypnosis yang disebut Reframing)

6Teruslah menulis dan jangan berhenti hingga gen myelin di thalamus menyempurnakan Anda menjadi penulis andal. Hal itu secara alamiah akan terjadi dengan sendirinya jika Anda sudah mencapai 10.000 jam terbang.

Tulisan yang menghipnosis.

Menghipnosis artinya memengaruhi seseorang melalui sugesti. Jadi Hypnowriting memengaruhi orang melalui sugesti yang ada dalam tulisan.

Hypnowriting termasuk kategori Waking Hypnosis, yaitu cara melakukan hipnotis atau mensugesti seseorang tanpa menidurkannya. Waking sendiri artinya bangun, tidak tidur. Arti lebih teperinci dari hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya suatu sugesti atau pemikiran.

Jadi, waking hypnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya suatu sugesti atau pemikiran dalam kondisi bangun atau mata terbuka.

Kelebihan Hypnowriting karena bisa dilakukan secara indirect, maka seseorang bisa mensugesti jutaan orang, bahkan milyaran orang sekaligus serta bisa melewati lintas benua.

Sebagaimana dalam hypnosis lainnya, orang-orang bisa tersugesti jika kita berhasil melewati critical area, sehingga menembus pikiran bawah sadar mereka. Jadi yang perlu dilakukan adalah melakukan strategi supaya bisa menembus critical area hingga masuk ke pikiran bawah sadar, yang selanjutnya bisa memasukkan sugesti-sugesti.

Critical area / factor adalah filter yang menyaring informasi yang akan masuk ke pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar baru dapat kita “otak-atik” dengan mudah jika “si penjaga area” itu berhasil kita tembus.

Anda sebenarnya secara tidak sadar sering melakukan praktek waking hypnosis pada putera-puteri, siswa, mahasiswa, anakbuah, klien, calon pembeli produk Anda, yaitu dengan cara menggunakan otoritas atau dengan cara menyentuh emosi. Informasi-informasi yang sengaja dibuat lebay, tujuannya agar Klien terpengaruh dan patuh atau melakukan tindakan sesuai keinginan Anda 😇😇😇

Oleh karenanya jika Anda ingin tulisan Anda bisa menghipnosis pembaca, usahakan agar :

Inspiratif. Inspirasi bisa dengan mudah menembus critical area, karena ia direspon oleh otak naluri. Misalnya Anda mengisahkan perilaku mulia, pengorbanan, kedermawanan, kepahlawanan dst
Unique. Naluri manusia sangat menyukai hal-hal yang tidak biasa, jarang dilihat, hanya satu-satunya, tidak ada duanya, dan lucu dst
Sensasional. Sesuatu yang walaupun agak berlebihan, tetapi kalau menimbulkan kekaguman, nampak hebat, dan bisa membangkitkan emosi, maka akan bisa merangsang naluri dan menyalakan batang otak.
Kontroversial. Naluri manusia juga menyukai sesuatu yang berbeda, tidak biasa, agak aneh, bahkan hal-hal melawan arus. Seseorang bisa mengajak jutaan orang untuk berdemonstrasi, jika bisa memprovokasi isu-isu yang kontroversial atau menentang penguasa.
Mengandung misteri dan membangkitkan rasa ingin tahu. Naluri manusia mudah terangsang oleh hal-hal yang menggugah rasa ingin tahu. Apalagi ada misteri yang diungkap.
Problem Solving, atau memberikan solusi ataupun pencerahan terhadap suatu masalah yang lagi menjadi fokus banyak orang.
Mengikuti trend. Jika kita membuat tulisan yang lagi ngetrend dan ditulis dengan gaya penulisan yang juga trendi, maka akan bisa menarik banyak orang.
Langkah–langkah Menghipnosis

Lima gaya penulisan diatas, jika Anda ikuti, niscaya tulisan Anda akan digemari orang, bahkan bisa membuat Anda menjadi Penulis Best Seller. Anda tentu masih ingat penulis buku novel detektif Agatha Cristy, yang dengan piawainya memainkan pikiran pembaca dengan misteri-misteri di sepanjang buku. Bahkan hingga akhir halaman terkadang masih berfikir keras, untuk mereka-reka siapa sebenarnya tokoh misterius itu.

Memahami cara kerja persyarafan

Tadi kita sudah membahas batang otak, naluri dan critical area. Jadi Tugas pertama kita agar bisa menembus pikiran bawah sadar pembaca adalah dengan menyajikan pembukaan (dimulai sejak membuat judul, pengantar ataupun pendahuluan) yang bisa menunjukkan genre tulisan Anda, sesuai lima gaya diatas. Kedua, pastikan tulisan Anda mengalir seperti gemericik air yang sangat nyaman dan enak untuk dinikmati.

Persyarafan kita merespon tulisan bukan dimulai dari pikiran di otak pintar atau cortex tetapi dari batang otak menyodok otak naluri, lalu menstimulir dopamin sehingga memproduksi jutaan neurotransmiter. (inilah yang sering disalahfahami para guru, dosen, sehingga proses pembelajaran jadi bete)

Teknik pembukaan diatas sering disebut sebagai apersepsi. Kita tidak cukup hanya menembus critical area pada teknik pembukaan saja, melainkan di sepanjang tulisan dibutuhkan kepiawaian untuk menjaga agar pembaca terus terpikat membaca tulisan Anda hingga akhir, dengan menggunakan kombinasi dari 5 gaya penulisan diatas.

Kontens tulisan yang mengakses ke otak kanan, seperti, diksi yang bernilai sastra, kreatif, imaginatif, dan intuitif, apalagi ada gambar ataupun visualisasi sangat bisa memikat pembaca untuk bertahan membaca tulisan Anda hingga akhir.

Mainkan Rapport System
Rapport dapat diartikan secara bebas sebagai strategi pendekatan, penyelarasan dalam proses hipnosis. Bagi para praktisi Hipnosis biasa disebut dengan istilah Connectedness, yang meliputi matching & mirroring penyamaan situasi, persepsi dengan pembaca serta pacing & leading atau penyesuaian persepsi, taste, dan keinginan pembaca sehingga pikiran pembaca bisa dikendalikan.

Mainkan teknik–teknik persuasi

Persuasi adalah teknik memengaruhi persepsi, taste, value, bahkan keyakinan pembaca.

Beberapa teknik persuasi dapat dilakukan antara lain dengan :

Menginstall di pikiran pembaca tentang kejadian yang tidak diinginkan terjadi atau dihindari oleh pembaca, seperti : resiko, ancaman atau bahaya, kerugian, stigma buruk, penderitaan, kesulitan dst
Menginstall tentang hal-hal yang disukai terjadi pada pembaca, seperti manfaat, hasil, pengakuan, reputasi, kesuksesan, keberuntungan, kenikmatan, hadiah, dst.
Menurut David Beckhart, proses instalasi itu jika ditindak lanjuti dengan memberikan visi atau menggugah ekspektasi dan membangun impian, maka akan bisa memprovokasi orang untuk berubah.

SELAMAT MENCOBA

(Jika Anda ingin tahu lebih dekat tentang penulis, silahkan KLIK : http://www.spiritualquantum.com/about/amir-faisal/ )


0 komentar:

Posting Komentar