Dasar Menulis: Kata, Kalimat, dan Paragraf.
Bersama Mas Imam Rahmadi langsung dari Austria.
Profil Narasumber
Imam Fitri Rahmadi, dosen Universitas Pamulang yang sekarang
sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universitรคt Linz Austria (2019-sekarang).
Imam Fitri Rahmadi pernah menulis 2 buku yang
diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta
(2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016),
Mas Imam mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika
mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), Mas Imam mengelola jurnal,
menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan
akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.
Mas Imam juga ngeblog di sini: tigabelase.wordpress.com, ini
merupakan blog yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana
menulis dalam konteks akademik. Semester ini, Mas Imam mengambil mata kuliah
Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik.
Bertepatan dengan ini semua, Mas Imam diminta oleh Omjay untuk mengisi materi yang
sedikit lebih teoretis tentang dasar menulis.
Pada kesempatan ini, izinkan Mas Imam menyampaikan dasar
menulis, meliputi: pemilihan kata,
penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf. Materi yang beliau tulis untuk bisa
digunakan bukan hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga untuk penulisan
personal dan formal supaya materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan
yang beragam. Maka, saya sudah menyiapkan tulisan khusus di blog berisi materi
yang dimaksud:
Kegiatan pelatihan dasar menulis dibagi menjadi 3 bagian:
1. 30 menit:
membaca materi
2. 60 menit:
diskusi atau tanya-jawab materi
3. 30 menit:
latihan menyusun paragraf
Jadi, sesi kali ini berisi materi dan tanya-jawab, serta
latihan penyusunan paragraf yang materi latihannya juga sudah saya siapkan.
Jika 30 menit dirasa terlalu singkat untuk membaca materi di
blog yang cukup panjang, berikut ini cuplikan dari materi tersebut:
Pemilihan Kata
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan
personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda
meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di
bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol
dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbincang-bincang
dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi
dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.
Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence),
kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan
kalimat campuran.
Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog
Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.
Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
Penyusunan Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat
topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan
beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang
menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun
paragraf deduktif.
Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat
topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan
ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat
penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta
dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf
mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.
Contoh paragraf yang baik:
Bekerja dari rumah
memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah
menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga
karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi
yang memiliki rumah sempit. Pada sisi
lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran
untuk biaya transportasi tetapi juga
menghemat biaya operasional kantor.
Materi di atas hanya cuplikan dari materi yang sebenernya.
Pemahaman anda akan semakin komprehensif jika sudah membaca materi secara
keseluruhan. Mari berdiskusi: terima kasih๐๐
Sesi tanya jawab dengan Narasumber.
Pertanyaan: P1
Pertanyaan: Assalaamu'alaikum wr wb.
Perkenalkan saya:
Dito Anurogo.
Dosen di Unismuh Makassar.
Mau bertanya:
1. Bagaimana proses dan rahasia kreatif
Anda?
2. Adakah hambatan terbesar selama proses
kreatif ini?
3. Bagaimana Anda melihat fenomena
literasi pada generasi milenial saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan
berita hoaks.
Mohon pencerahan. Terima kasih.
Jawaban Narasumber: Hi Pak Dito,
1. Proses dan rahasia kreatif yang saya
lakukan adalah dengan membaca. Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti
ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil
melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak
input sebelum outputnya ditulis.
2. Hambatan terbesar adalah mencari Niche
alias topik yang orisinil yang belum ditulis oleh orang lain. Saya lebih sudah
menyebutnya sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti, tantangannya adalah mencari
reserach gap sebagai novelty penelitian kita.
3. Literasi digital generasi milenial
masih sangat minim. Gerakan literasi digital di Indonesia sudah banyak yang
mengarah ke penanggulangan hoaks, ciber bullying, pornografi, dan lainnya.
Justru yang kurang adalah literasi digital untuk keperluan akademin sebagai bekal generasi milenial untuk belajar di era digital. Belum ada gerakan literasi digital yang mengarah ke situ. Tahun kemarin saya meneliti literasi digital untuk keprluan akademik bagi mahasiswa generasi milenial dengan hibah PDP Dikti. Senang jika ada yang meneruskan penelitian itu.
Terima kasih, salam saya dari dosen universitas pamulang.
Pertanyaan: P2
Pertanyaan: Assalamualaikum. terimakasih
pak imam, setelah membaca dasar menulis jadi diingatkan kembali bahwa
sebenarnya cara menulis sdh dr SD dipelajari, tp selama ini menulis lupa
menggunakan dasar membuat paragraf dll.
Pertanyaan: .Bagaimana tips memilih
konjungsi yang tepat untuk menghubungkan setiap kalimat dlm satu paragraf dan
bagaimana menghubungkan antar paragraf
Bilal - Bengkulu
Jawaban Narasumber: Waalaikumsalam,
Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan
jenis kalimatnya.
Sedangkan, konjungsi antar paragraf
dikontrol dengan kalimat topiknya.
Jawaban Narasumber: Struktur artikel terdiri
dari: pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
Jika ditarik garis-garis, semuanya
berkaitan. Mulai dari judul, pendahuluan hingga kesimpulan.
Jawaban Narasumber: Jadi, dalam
pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu.
Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu
nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel
nyambung semuanya.
Jawaban Narasumber: Kemudian, terkait
menyambungkan antar kalimat, perlu diketahui tentang ini dulu. Kalimat terbagi
menjadi 4: pernyataan, pertanyaan, perintah, dan seruan.
Jawaban Narasumber: Contohnya ini.
Jawaban Narasumber: Jadi, dilihat, kalau
kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun,
padahal, dan lainnya.
Jawaban Narasumber: Juga terdapat
beberapa fungsi konjungsi. Dalam bahasa inggris enak sudah ada daftarnya. Pada
bahasa indonesia perlu diterjemahkan dulu
Pertanyaan: P3
Assalmualaikum pak imam...semoga sehat
selalu. Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh
pembacanya?
suheri tangerang
Jawaban Narasumber: Ini belum saya jawab.
Diksi tidak perlu indah yang penting sampai pada pembaca. Jadi, dalam memilih
diksi sesuaikan dengan target pembaca. Diksi yang terlalu tinggi itu justru
bikit tulisan melayang dan tidak menyentuh ke tanah. Ibaratnya begitu. Itu
istilahnya adalah inflated words.
Pertanyaan: P4
Pertanyaan: Ass. Wr. Wb
Selamat Siang pak.
Maaf saya ingin bertanya : Dalam membuat kalimat harus jelas topik yang
dibahas/ fiutarakan. Apakah bisa untuk
memperjelas kalimat yang dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah
lain paham jika menggunakan bahasa lokal.
Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
Terimakasih
Rifatun Salatiga
Jawaban Narasumber: Bisa. Cara penulisannya,
bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih penjelasan apa
yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis
miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia semua orang sudah
paham kalau iti istilah di luar bahasa indonesia.
Jawaban Narasumber: N
Pertanyaan: P5
Pertanyaan: Bagaimana cara berlatih
supaya kita pandai memilih atau menempatkan kata-kata, sehingga menarik bagi
para pendengar atau pembaca? Wassalam
supyanto kota bekasi
Jawaban Narasumber: Sekali lagi,
perbanyak input. Perbanyak membaca dulu sehingga kata-kata yang anda miliki
akan semakin kaya. Maaf, kasarannya seperti itu, jangan harap bisa menulis
bagus kalau tidak pernah membaca.
Nantinya, anda akan dengan otomatis
ketika ingin menulis muncul diksi-diksi yang bagus. Tulisan anda juga otomatis
akan semakin bagus.
Ini ceklist bagaimana cara memilih diksi.
Jadi sebetulnya tolok ukur pemilihan diksi yang paling penting adalah apakah
diksi/kata yang dipilih dipahami pembaca atau tidak.
Jawaban Narasumber: N
Pertanyaan: P6
Pertanyaan: Bertanya: menurut pengalaman
Mas Imam Fitri Rahmadi
Lebih sulit mana menyusun kata kalimat
paragraf dengan mengoreksi tulisan orang lain
Krn hukum nya sama
Kalau membuat kalimat yg dilihat
diparagraf tinggal memberi kata penyambung yg manis, jika mengoreksi tulisan
org lain lbh sulit apa sebaliknya? Terima kasih
Jawaban Narasumber: Hmmm..menyusun dan
mengoreksi. Mengoreksi dalam arti apa ini?
Kalau membenarkan tulisan orang lain yang
banyak kesalahannya memang cukup rumit. Mending ditulis ulang dengan kata
sendiri. Ibarat penjahit, lebih suka jahit baju dari awal daripada harus
benerin baju yang salah jahit.
Namun, jika dasar-dasar menulis sudah
dikuasai, akan mudah mengoreksi tulisan orang lain.
Jawaban Narasumber: N
Pertanyaan: P7
Pertanyaan: Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Saya :
Dra. Sitti Dahliah
Guru SMAN 3 Pinrang Sulawesi Selatan
Ingin membuat blog ... Oleh pak Jay saya diminta menghubungi
pak Bambang ๐
Jawaban Narasumber: Gak ada pertanyaan ini Mr.BamS
Pertanyaan: P8
Pertanyaan: Salam
Mohon pencerahan Bp Imam.
Beberapa saat lalu saya cukup aktif berlatih menulis.
Rasanya wkt itu agak lancar. Dalam kurun wkt 2 th tdk latihan lg. Saat memulai
jadi kaku dan terasa harus mengulang dr awal. Mengapa begitu?
Isminatun, Sukoharjo
Jawaban Narasumber: Salam Ibu Ismiatun,
Bahasa secara alamiah memang seperti itu, baik dari segi
writing, speaking, listening, maupun reading. Jadi, itu normal karena otak
belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali.
Solusinya, membiasakan diri kembali untuk menulis.
Sebetulnya tidak mengulang dari awal, Ibu tinggal me-recall/memanggil kembali
kebiasaan Ibu dalam menulis dulu, kemudian mulai dibiasakan lagi mulai dari
sekarang hingga ke depannya.
Jawaban Narasumber: N
Pertanyaan: P9
Pertanyaan: Assalamualaikum
Nama saya RASITA
Kepala SDN 16 Penarik Kab Mukomuko Prov Bengkulu
1. Bagai mana membuat pragraf yg tepat
?
Jawaban Narasumber: Ini pertanyaan mendasar yang sangat
penting.
Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya tulis
belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.
Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam.
Jawaban Narasumber: Ini struktur paragraf yang lebih
lengkap. Jadi kalimat penjelas itu terbagi menjadi 2: 1) kalimat penjelas
mayor; dan 2) kalimat penjelas minor. Kalimat penjelas mayor menjelaskan
kalimat topik. Kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas mayor.
Kemudian, diakhiri dengan kalimat penutup bila diperlukan.
Jawaban Narasumber: Itu dari segi struktur. Kemudian, ini
dari segi kalimat penjelasnya:
Jawaban Narasumber: Kalimat penjelas itu juga
macam-macam. Bisa berupa fakta, alasan, contoh, data, dan lain sebagainya.
Jawaban Narasumber: Praktik menulis paragraf yang tepat,
sekiranya begini. Selalu tanyakan "what/why" apa atau kenapa dari
kalimat topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka jelaskan
apanya.
Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan
kenapanya.
Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi, saatnya
berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah dijawab
dengan tulisan. Namun, beberapa paragraf dalam tulisan materi saya ada juga
yang menggunakan alternatif kata "jika".
Seperti itu kurang lebihnya.
Pertanyaan: P10
Pertanyaan: Assalamualaikum Mas Imam. Bagaimana membuat
sebuah paragraf yg baik dan menarik untuk dibaca? karena sudah berkali-kali
saya coba buat tulisan, tulisan saya kurang menarik dan biasa saja. Tidak
seperti om jay, om bams, om budi, bahkan Mas Imam. Adakah tips khusus untuk
mengembangkan sebuah diksi,kalimat, dan paragraf yg menarik untuk dibaca???
AAM NURHASANAH, S.Pd.
Kp. Gajrug, Lebak-Banten.
Jawaban Narasumber: Ini ada ceklist paragraf yang baik.
Jawaban Narasumber: Ini agak dalam pembahasannya. Paragraf
yang baik dan benar harus memperhatikan koherensi dan kohesinya. Jika keduanya
terpenuhi, paragraf baik.
Koherensi berarti logikanya nyambung dari kalimat topik
hingga minor detailnya. Kohesi berati kata, diksi, konjungsi yang dipakai tepat
hingga mudah dibaca.
Jawaban Narasumber: Setidaknya ada 2 model yang bisa
membantu Ibu bagaimana menyusun paragraf yang baik:
Jawaban Narasumber: Model pertama. P: kalimat topik. E:
penjelasan kalimat topik (major detail). E: bukti yang menjelaskan major detai
(minor detail) yang bisa berisi fakta, quote, data, atau contoh. L: diakhiri
dengan menyambungkan semuanya di penutup.
Jawaban Narasumber: Ini model yang ke-2. C: klaim sebagai
pernyataan kalimat topik. P: bukti yang bisa anda berikan untuk mendukun
kalimat topik. dan R: kaitan keduanya sebagai kesimpulan atau penutup jika
diperlukan.
Pertanyaan: P11
Pertanyaan: Selamat malam mas imam, senang sekali membaca
artikel mas imam karena banyak menggunakan kata dlm B.inggris ( saya guru
b.inggris jadi lebih enjoy bacanya). SAya baru tahu perbedaan penggunaan aku
dan saya. waktu menulis di b log saya sempat bingung pake aku atau saya.
pertanyaan, untuk artikel bebas yang mana yang harus digunakan. kata personal,
formal atau akademik?
Artikel bebas atau artikel populer bisa menggunakan antara
kata personal atau formal. Yang pasti, kata ganti orang sangat dihindari dalam
penulisan akademik.
Dalam konteks blog, saya dan anda masih termasuk formal,
para blogger profesional banyak menggunakan kata ganti itu. Aku dan kamu bisa
digunakan juga supaya terasa lebih personal. Jadi, lihat kembali siapa pembaca.
Senang mendengar Ibu guru bahasa inggris.
P12
Ijin bertanya
Tentang penggunaan kalimat, kata atau juga frasa
Terkadang dalam menulis buku ada beberapa istilah teknis
yang justru kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sedikit aneh, dan
mungkin berubah pemahaman bagi pembaca
Adakah ketentuan dari penerbit bahwa naskah diupayakan dalam
bahasa Indonesia yang baku ?
Saya baru membuat 2 buah buku melalui penerbit independen
Ada sedikit "kebebasan"
Dalam soal naskah
Terimakasih sebelumnya
Sius
SMA 2 Salatiga
Tidak ada. Dalam tata bahasa indonesia yang resmi pun kata
asing boleh dimasukkan dengan cara penulisan tertendiri. Biasanya dengan
dicetak miring.
Semua tergantung konteks dan terget pembaca sebetulnya.
Penerbit besar seperti Elexmedia, naskah teman saya diterbitkan di sana dengan
gaya bahasa elu gue. Tidak msalah karena target pembaca anak alay.
Salam, Ibu Sius, saya aslinya dari Klaten. Dekat dengan
salatiga
P13
Mas Imam mau nanya
Sebaiknya dlm karya ilmiah menggunakan paragraf deduktif,
induktif atau campuran . Atau boleh
semuanya. Mhn pencerahannya.mksih. Mukminin Lamongan
Secara umum, boleh semuanya.
Namun, dalam teori penulisan akademik, supaya paragraf mudah
dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam
penulisan artikel jurnal juga seperti itu.
Sejauh saya mengamati, penerapan paragraf deduktif,
induktif atau campuran, itu hanya
diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian
sekolah.
Namun, praktek dalam menulis, yang banyak digunakan adalah
paragraf deduktif.
P14
Apakah dalam penulisan
paragraf dalam sebuah buku misalnya buku untuk materi pembelajaran maka
diksinya harus selalu akademik atau boleh bervariasi?
Agus Ponjong
Sekali lagi, pemilihan diksi tergantung target pembaca.
Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi yang
formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.
Beda misalkan membuat buku teks untuk anak kuliah atau
kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi
akademik.
P15
Apakah menulis harus benar benar menggunakan kata baku
meskipun untuk cerita fiksi. ๐๐ป
Ridwan Nurhadi – Tangerang
Tidak. Sederhananya, mengutip judul lagunya almarhum Glen
Fredly, "terserah . . ." Sesuka penulisanya jika ingin menulis fiksi.
Namun, ada satu hal yang tetap dijadikan patokan, setiap
satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun dalam
penulisan fiksi.
Tetapi, dalam penulisan paragraf tersebut tidak seketat
penulisan non-fiksi.
P16
Slmt mlm mas Imam..apakah sebuah paragraf yg Baik harus
terdiri dr 4 jenis kalimat spt contoh mas Imam..tks
Firdaus_SMKN 16 Jakarta
Tidak. Ini sepertinya sudah ada jawabannya di komentar
tulisan di blog.
Maaf, untuk mempersingkat waktu . .
P17
Assalamualaikum... Selamat malam Mas Imam. Perkenalkan nama
saya Uri dari Majalengka. Ijin bertanya : Bagaimana cara membuat kalimat utama
yang baik ketika kita akan menyusun paragraf dan dimana menempatkan kalimat
utama tersebut pada suatu paragraf, apakah di awal, di tengah, atau di akhir
paragraf, agar lebih mudah dalam menjabarkan menjadi sebuah paragraf yang utuh
dan baik? terima kasih
Ini rumus gampangnya. Kalimat topik selalu taruh di depan.
Kalimat topik dilengkapi dengan controling idea atau ide pengontrol. Ide
pengontrol itulah yang dijelaskan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas
dapat berupa aneka detail atau contoh. Kemudian diakhiri dengan kalimat penutup
jika dibutuhkan.
P18
Assalmualaikum pak imam...semoga sehat selalu. Bagaimana
cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
Baik, muncul lagi pertanyaan seperti ini, ini penjelasan
lebih lanjutnya:
Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih kata yang mudah dipahami
2. Gunakan kata yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih kata yang paling kuat diantara pilihan diksi yang
ada
4. Lebih baik, tekankan pada penggunakaan kata yang positif
daripada sebaliknya
5. Hindari penggunaaan diksi yang tinggi secara berlebihan
6. Juga hindari diksi yang terlalu jadul
Jadil, sekali lagi, diksi dipilih sesuai target pembaca.
P19
Selamat bertemu tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis
malam ini sangat menarik. Masalah yang sering saya temui adalah menyusun
kalimat topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika
akan dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk
dirangkai. Adakah trik paling sederhana
bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf. Terima Kasih.
Yulius Roma_Tana Toraja_Sulawesi Selatan.
Paling sederhana, bikin outline kalimat topiknya terlebih
dahulu dalam bentuk ceklist atau dinomorin.
Ini sebenernya masuk ke pembahasan lain, tapi mari kita
singgung sedikit.
Jadi, dalam menulis, bikin dulu outlinenya. Mulai dari
Pendahuluan, isi, dan penutup.
Dari pendahuluan sudah ditentukan apa yang akan dibahas
(thesis statement). Thesis statement/poin yang akan dibahas dijadikan
controlling ide pada setiap kalimat topik. Diakhiri dengan menyimpulkan
semuanya.
Ketika outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan
tulisan materi saya di blog. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa.
Pada isi, itu lah yang dibahas. Terakhir, saya kasih kata2 penutup sedikit.
Ingat format ini.
Selamat malam
Apabila sebuah tulisan berupa paragraf ditujukan untuk anak SD usia kelas atas, kira-kira kalimat majemuk apa yg sebaiknya dibuat agar tidak rumit dan mampu dipahami dengan baik namun tdk monoton?
Iren-DIY
Jawaban:
Semua variasi kalimat bisa digunakan. Betul, supaya tidak monoton dan membosankan ketika dibaca.
Seperti yang tertera di materi, yang menentukan rasa tulisan adalah lebih ke diksi yang digunakan.
Ibarat seperti gambar ini yang mengibaratkan menulis seperti melukis, diksi itu seperti warna pada lukisan. Lukisan untuk orang dewasa dengan lukisan untuk anak-anak sangat berbeda warnanya. Begitu juga dengan tulisan anak-anak diksi yang digunakan pasti lebih mudah dipahami daripada diksi pada tulisan untuk orang dewasa.
Kalimat sederhana jika diksinya tinggi juga susah dipahami. Jadi, lebih perhatikan ke diksi yang ingin digunakan untuk anak SD.
P21
Terimakasih banyak bapak imam ilmu sangat bermanfaat, mohon maaf saya fatimah,s.si , saya baru memulai menulis yang ingin saya tanyakan kepada bapak adalah tip dan trik apa yang di gunakan agar tulisan kita terlihat baik dan menarik,dan bagaimana cara kita memilih. Kata yang benar,dan bagaimana cara kita bisa membuat kalimat campuran yang baik' terimakasih banyak atas bantuan nya
Jawaban:
Tulisan yang baik dan menarik adalah yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan, terutama ini dalam konteks penulisan formal dan akademik.
Tips dan trik:
Perbanyak input: membaca
Berlatih: mencoba sedikit demi sedikit beberapa dasar menulis yang sudah kita pelajari
Menulis: rajin menulis
Kata yang benar adalah kata yang digunakan sesuai dengan tujuan dan konteksnya. Kata yang baik adalah kata yang bisa menyampaikan informasi sesuai yang diinginkan oleh penulis sesuai dengan target pembaca. Pemilihannya berati disesuaikan dengan tujuan, konteks, dan target pembaca.
Kalimat campuran adalah gabungan dari kalimat gabungan dan kalimat kompleks. In rumusnya:
Kalimat gabungan.
Kalimat kompleks.
Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while (sementara), dan lainnya.
Jika sudah sesuai dengan kaidah di atas, kalimat campuran akan baik. Silakan lihat contoh pada materi di blog.
P22
Apakah ide yang kita tulis harus dijelaskan dengan detail ataukan kita menganggap bahwa pembaca sudah punya schemata sehingga beberapa hal tidak perlu kita jelaskan dengan rinci. Iin Kediri
Jawaban:
Pertanyaan memiliki 2 dimensi.
Jika dalam karya fiksi dan/atau dalam penulian personal, ide justru disimpan. Seperti cerpen yang ada plotnya, ide ditaruh di klimaks atau dikasih tahu pelan-pelan supaya pembaca penasaran.
Namun, dalam penulisan non-fiksi dan/atau penulisan formal dan akademik, ide justru harus disebutkan secara gamblang di depan. Ide harus sudah ditonjolkan di pendahuluan, diturunkan jadi kalimat topik, dan disimpulkan di akhir.
Misal, dalam menulis artikel jurnal, bahkan ada yang namanya abstrak yang berisi isi tulisan, dengan membaca abstrak saja sudah tahu gambaran seluruh isi artikelnya.
Dalam penulisan formal, para jurnalis meletakkan semua ide/informasi penting di paragraf pertama, baru informasi yang tidak penting di belakang. Namanya model piramida terbalik seperti ini.
P23
Assalamualaikum.. Terima kasih bagi pemateri dan moderator....
Melihat dan menyimak tulisan bapak saya percaya bp sangat kompeten dalam bidang ini... Yg saya tanyakn..
1.sejak kapan bapak memulainya dan adakh perasaan jenuh bagaimana mengatasinya..
2.Pernahkah tulisan bapak tidak dhargai orang dan bagaimana kita mnimbulkn kepercayaan kepd tulisan kita sendiri.?. Makasih. Miseran dani. kalsel.
Jawaban:
1. Saya mulai rajin menulis sejak kuliah S1 dengan mengikuti salah satu komunitas menulis tentang narasi lokal di sini:
https://akumassa.org/id/author/imam-fitri-rahmadi
Jenuh sesekali datang. Caranya tutup laptop, jalan keluar. Baru balik lagi dengan pikiran yang fresh
2. Pernah, jangankan orang lain, saya juga pernah tidak menghargai tulisan saya sendiri ๐
Menulis merupakan sebuah proses yang lambat laun kita akan suka dengan tulisan kita sendiri. Selama proses tersebut, "bodo amat" saja dengan semua kata orang. Silakan baca tulisan saya 7 tahun silam, jelek banget.
Seperti semangat yang selalu disampaikan Omjay, menulis saja terus dan buktikan apa yang terjadi.
Yang lebih penting, temukan motivasi internal dalam diri kenapa harus menulis. Kalau motivasi internal sudah kuat, gak peduli kata orang, menulis tetap jalan terus.
Jika kita sendiri sudah suka dengan tulisan sendiri, itu sudah jauh dari cukup ketimbang ambil hati komen orang lain.
P24
Assalamu'alaikum..slmat sore mas imam.
dalam beberapa bntuk paragraf. Mana yg lbih efektif digunakan, deduktif atau induktif?
Ropiyanto. Curup - Bengkulu
Jawaban:
Dalam penulisan formal dan akademik, paragraf deduktif lebih efektif dan sangat disarankan.
Melihat dan menyimak tulisan bapak saya percaya bp sangat kompeten dalam bidang ini... Yg saya tanyakn..
1.sejak kapan bapak memulainya dan adakh perasaan jenuh bagaimana mengatasinya..
2.Pernahkah tulisan bapak tidak dhargai orang dan bagaimana kita mnimbulkn kepercayaan kepd tulisan kita sendiri.?. Makasih. Miseran dani. kalsel.
Jawaban:
1. Saya mulai rajin menulis sejak kuliah S1 dengan mengikuti salah satu komunitas menulis tentang narasi lokal di sini:
https://akumassa.org/id/author/imam-fitri-rahmadi
Jenuh sesekali datang. Caranya tutup laptop, jalan keluar. Baru balik lagi dengan pikiran yang fresh
2. Pernah, jangankan orang lain, saya juga pernah tidak menghargai tulisan saya sendiri ๐
Menulis merupakan sebuah proses yang lambat laun kita akan suka dengan tulisan kita sendiri. Selama proses tersebut, "bodo amat" saja dengan semua kata orang. Silakan baca tulisan saya 7 tahun silam, jelek banget.
Seperti semangat yang selalu disampaikan Omjay, menulis saja terus dan buktikan apa yang terjadi.
Yang lebih penting, temukan motivasi internal dalam diri kenapa harus menulis. Kalau motivasi internal sudah kuat, gak peduli kata orang, menulis tetap jalan terus.
Jika kita sendiri sudah suka dengan tulisan sendiri, itu sudah jauh dari cukup ketimbang ambil hati komen orang lain.
P24
Assalamu'alaikum..slmat sore mas imam.
dalam beberapa bntuk paragraf. Mana yg lbih efektif digunakan, deduktif atau induktif?
Ropiyanto. Curup - Bengkulu
Jawaban:
Dalam penulisan formal dan akademik, paragraf deduktif lebih efektif dan sangat disarankan.
Bertanya:
1. Menulis yg kreatif tdk datang di bawah pohon, ttp dg merenung melihat fenomena barangkali ide ada di situ, awal sy bingung sekali krn pengalaman sy menulis artikel scopus berlatar blkng dasar teori yg mengkerucut, nahh pertanyaan saya, yg mana yg dikatakan menulis itu mudah jika tdk punya dasar literasi yg cukup
2. Jika itu mudah di tulis, apakah benar2 tdk pernah di tulis org lain tanpa hrs menulis studi pendahulu
3. Kebetulan sy riset ttg bimbilon yaitu bimbingan online kebetulan sy merujuk pd artikel Khasvari dr Austria, ttg peningkatan Social Presence Bagi pebelajar jarak jauh, barangkali bisa ada pencerahan dr Mas Imam Fitri Rahmadi
Awal sy gabung di grup ini unt referensi sy pd pengguna pebelajar jarak jauh
Terima kasih
Bu Iez dosen Ikip Jember๐
1. Menulis personal seperti update status dan lainnya mudah. Menulis formal seperti menulis berita dan laporan dormal membutuhkan dasar literasi yang cukup. Menulis akademik seperti menulis laporan penelitian dan artikel jurnal membutuhkan dasar literasi yang tinggi.
2. Ada yang bilang, tidak ada yang baru selama masih berada di bawah sinar matahari, jadi segala kebaruan (inovasi) yang ada pasti ada silsilahnya ke belakang, maka studi pendahuluan paling tidak dengan systematic literature review harus dilakukan. Apalagi menulis untuk jurnal Scopus, novelty-nya harus kuat. Untuk menyatakan bahwa tulisan punya kebaruan, tidak bisa hanya dengan klaim semata, tetapi harus dengan pembuktian dari apa yang sudah dilakukan oleh penelitian sebelumnya ternyata belum menyentuk pada fokus penelitian yang kita lakukan.
3. Saya perlu membaca artikelnya dulu. Silakan bisa dilanjut via japri.
Terima kasih Ibu Lez atas pertanyannya.
P26
Apakah dalam ragam tulisan formal dan akademik harus selalu SPOK? Atau haruskah selalu ada unsur tersebut?
Jawaban:
Tidak, susunannya bisa divariasi. Namun, minimal harus ada unsur Subjek dan Predikat untuk bisa sah diaggap sebagai kalimat.
P27
Assalamualaikum,
saya penulis pemula, bagaimana ciri -ciri paragraf yang baik , apa harus lengkap dengan struktur kalimat dan pemilihan diksi yang tepat atau yang enak dibaca saja .
terima kasih atas jawabannya.
Etik Nurinto,S.Pd.SD
Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
Jawaban:
Secara teoretis, paragraf yang baik sudah saya jelaskan pada materi di blog dan diperjelas kembali lewat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
Sebagai penulis pemulia, bisa bertahap tidak harus langsung sempurna sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jadi, mohon maaf, Bapak dan Ibu; jangan sampai semua teori yang kita bahas malam ini justru bikin keder untuk menulis. Pelan-pelan saja mari kita pahami dan mulai terapkan sedikit demi sedikit.
P28
pak Imam..
apakah ada gaya menulis klasik dan modern..kalo ada apa bedanya dari segi penulisan.
Rolly. Kalsel.
Jawaban:
Maaf, saya baru mendengar klasifikasi menulis dari segi klasik dan modern, saya tidak bisa jawab.
P29
Assalamualaikum
Ijin bertanya, teknik curah gagasan yg seperti apa agar efektif dan efisien dlm era ini sebagai upaya menyimpan ide yg mudah terlupakan saat terlintas dipikiran kita?Klu jaman dl tulis dikertas kecil(blocknote) dan Hp. Terimakasih Etik Susanti SDN Tunggaknongko Semanu Gunungkidul Yogyakarta
Jawaban:
Curah gagasan atau bahasa kerennya brainsorming memang sering dilakukan untuk menghimpun ide, biasanya lebih efektif dengan berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan berpikir.
Cara yang sudah disampaikan oleh Om Bud kemarin itu out-of-the-box banget dalam mencari dan mendokumentasikan ide.
P30
Bisakah jawaban pak imam pake bahasa indo? kurang ngerti bahasa inggris
Jawaban:
Mohon maaf atas hal tersebut. Ini sekaligus menginformasikan bahwa semua gambar tersebut bukan buatan saya melainkan saya kumpulkan dari berbagai sumber untuk membantu menjelaskan.
Pelan-pelan saya akan coba terjemahkan gambar tersebut menjadi tulisan berbahasa indonesia supaya lebih mudah dipahami.
P31
Assalamualaikum ijin bertanya mas imam
Jika suatu bacaan terpatok pada EYD yang tepat, benar ataukah tidak jika nanti tulisan tersebut akan terasa lebih kaku, seperti saat kita sedang membaca tulisan ilmiah. Lain cerita kalau novel atau cerpen atau mungkin tulisan fiksi lain,, sepertinya tidak melulu menggunakan EYD yang baku. Mohon komentarnya. Susun
Noralia Semarang
Jawaban:
Betul, tulisan fiksi lebih fleksibel daripada tulisan non-fiksi.
Namun, kalau terkait EYD atau yang sekarang adalah PUEBI, kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan PUEBI kalau tidak akan sudah dipahami.
Beda kalau terkait kata, kalimat, dan paragraf, karya fiksi terserah tidak harus sesuai dengan aturan dasar yang kita bicarakan barusan.
P32
Penulisan kata yang kurang sesuai dengan tujuan atau kontek tulisan, seperti mestinya diksi tersebut lebih pada personal tetapi sebenarnya tujuan tulisan itu adalah laporan. Apakah ini tidak merupan bagian dari pembeda/sekat antara penulis dengan penerima laporan sehingga kedekatan secara personalpun dirasakan.
Dan apa dampak dari kesalahan diksi itu? Rusmin (G8-017) Kab. Barito Kuala KALSEL
Jawaban:
Laporan dalam konteks pekerjaan memang harus dengan diksi yang formal untuk menunjukkan profesionalitas. Kedekatan personal dalam konteks kerja profesional justru menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja dekat secara personal, namun untuk urusan laporan kerja tetap formal.
Diksi yang salah membuat kalimat susah dipahami dan bisa berujung pada miskomunikasi.
P33
Assalamu'alaikum..
Mhn maaf saya termasuk terlambat belajar menulis yg selama ini tdk banyak buku yang saya baca.
Saya tertarik dengan materi yang disampaikan pak Imam.
Dalam membuat paragraf kadang saya terjebak dengan kalimat yang sdh terlanjur di tulis.
Bagaimanakah agar agar saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?
Terimakasih
Asep Dahlan
Kepsek SLB Jakarta.
Jawaban:
Hal tersebut sangat lumrah.
Supaya tidak terjebak, buat outline pointer yang ingin ditulis.
Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu tulis aja semuanya dulu yang ada dikepala baru nanti dirapihkan lagi.
P34
Assalamualaikum
Bagaimana cara mengembangkan tema jika sudah mentok Pak?
Wassalamu'alaikum
Budi Artopo
SDN MeLikan Rongkop GunungkiduL Yogyakarta
Jawaban:
Lihat dari perpektif yang lain.
Ibarat tema merupakan suatu bangun, awalnya kita menulis dengan sudut pandang dari sebelah kiri bangunan, kembangkan dengan melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang lainnya.
P35
Jika pembaca kita adalah murid SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam membuat paragraf berdasarkan level pahaman mereka , yang sesuai paragraf deduktif atau induktif?
Wiji - malang
Jawaban:
Dalam menulis, supaya lebih mudah dipahami, gunakan paragraf deduktif.
P36
Assalamualaikum. Saya baru belajar menulis di mulai pada group belajar. Dan selama ini saya menulis diblog tanpaenggunakan aturan sama sekali. Saya biarkan tulisan saya mengalir sebebas-bebasnya. Menulis bebas ada kenikmatan tersendiri. Rasa takut kalau tulisan kita salah tak ada lagi. Namun jika saya mengikuti aturan yg detail tersebut saya malah blm . Apakah tulisan saya yg gaya bebas ini merupakan tulisan yg kurang benar. Dalam kaidah menulis?
Siti Fatimah Mojokerto
Jawaban:
Kaidah menulis sesuai dengan konteksnya, dan lebih berlaku untuk penulisan formal dan penulisan akademik.
Dalam kasus Ibu Siti yang menulis di blog secara personal dengan gaya sesuka hati, sebetulnya sah-sah saja. Tidak ada yang melarang dan menyalahkan. Namun, bisa jadi tulisan akan sedikit susah dipahami karena tidak sesuai dengan kaidah yang lumrah.
Saran saya, sebebas-bebasnya menulis, sebaiknya kaidah dasar menulis tetap diterapkan meski tidak seketat kalau mau menulis formal atau akademik.
P37
Ass. War. Wab.
Sudiarto Pandis
Banggai Laut – Sulteng
Sebenarnya dalam kalimat yang akan samapikan itu bisakah mengantikan dengan kalimat yang seolah-olah berubah sasaran ..
Jawaban:
Mohon maaf, saya kurang paham dengan pertanyaan ini.
P38
Assalamualaikum mas imam, smoga sehat selalu di negeri orang. Karna peserta lain sudah banyak yg bertanya tentang materi. Maka saya akan bertanya sedikit melenceng. Bagaimakah caranya agar kita bisa kuliah keluar negeri dengan beasiswa? ๐๐ฟ
Tito _limapuluh kota sumbar.
Jawaban:
Terima kasih atas pertanyaan yang berbeda ini.
Cerita persiapan diri dan perjuangan saya dalam meraih beasiswa saya tuliskan di sini:
https://tigabelase.wordpress.com/category/road-to-phd
Sungguh perjalanan yang cukup pajang. Bapak dan Ibu akan mengetahui berapa kali saya belajar bahasa inggris untuk bisa sampai pada sampai titik ini, berapa kali saya gagal melamar beasiswa, berapa kali mengirim email ke professor di luar negeri, dan lainnya. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin kuliah ke luar negeri dengan beasiswa.
Saatnya pada kesimpulan dan penutup:
Terkait dengan kata dan penggunaannya secara umum, sebetulnya bahasa dapat dibagi menjadi 2 kategori: spoken dan written language atau bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Bahasa lisan biasanya kosa kata dan struktur kalimatnya lebih sederhana, model seperti ini banyak diadaptasi untuk menulis dengan hara personal.
Bahasa tulisan digunakan untuk penulisan formal dan akademik yang biasanya baik kata maupun struktur kalimatnya lebih kompleks. Jadi, jika ingin menulis formal dan akademik, pastikan yang dipakai adalah bahasa tulisan. Bahasa tulisan sangat konsern terhadap variasi penggunaan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf.
Terkait dengan kalimat, 4 jenis kalimat dan fungsinya ini perlu diperhatikan kembali.
1. Kalimat pernyataan, berfungsi untuk menceritakan sesuatu.
2. Kalimat pertanyaan, berfungsi untuk menanyakan sesuatu
3. Kalimat perintah, berfungsi untuk menginstruksian sesuatu
4. Kalimat seruan, berfungsi untuk mengespresikan seuatu yang mengherankan/mengagetkan
Silakan keempatnya bisa digunakan untuk variasi tulisan, selain menggunakan formula kalimat sederhana, gabungan, kompleks, dan campuran.
Terkait dengan paragraf, ada 4 tipe yang lebih jauh perlu diketahui.
Jika bapak dan ibu hanya ingin menjelaskan apa itu virus corona, gunakan paragraf deskriptif.
Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan asal mula virus corona, gunakan paragraf naratif.
Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan cara pencegahan virus corona, gunakan paragraf ekspositori.
Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan bahwa virus corona itu sangat berbahaya, gunakan paragraf persuasif.
Satu lagi tentang paragraf, seperti ini gambarannya jika dikemas dalam model humburger.
Kalimat topik ada di atas. Kalimat penjelas di tengah. Kalimat penutup di akhir.
Latihannya:
Latihan 1:
Bapak dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.
Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.
Latihan 2:
Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia.
Latihan 3:
Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.
Terima kasih Bapak dan Ibu,
Mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyampaian materi dan menjawab pertanyaan.
Latihan di atas bisa dengan sukarela dikerjakan dan dikoreksi bersama nantinya.
Terus semangat selalu dalam menulis.
Grup saya kembalikan pada Omjay.
Salam sehat selalu..amiin๐
Wassalamualaikum, Wr. Wb. ๐
Terima kasih Mas Imam Rahmadi atas ilmu yang diberikan. semoga Allah membalas kebaikan anda dan selalu diberi kesehatan agar selalu memberikan ilmunya kepada kami semua.
Ijin jadi referensk buat saya ya. Maklum sibuk moderator rasanta beda sama peserta.
BalasHapusTantangan terbesar saat mwmbuat resume bagi saya adalah menampilkan benar-benar resume dari materi dan tanya jawab. Ini rasanya berat bangets
monggo
HapusLuar biasa resume kuliahnya. Semoga dibaca banyak orang
BalasHapustrimakasih bimbingan om..
HapusMantap....luar biasa'...komplit
BalasHapusKeren byk tugas to tetap ke moderator yg handal
BalasHapustrimakasih sudah berkunjung
BalasHapusKeren banget, sudah kedahuluan nich posting nya, lengkap banget,.
BalasHapus