Jumat, 03 April 2020

Belajar Menulis: Menulis tentang Momen Spesial Kala Mengajar

Belajar Menulis: Menulis tentang Momen Spesial Kala Mengajar

Bersama bapak Munif Chotib penulis buku best seller Gurunya Manusia dan juga pembicara nasional yang sangat berpengalaman.



Suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bisa mengikuti kegiatan belajar menulis dengan tema menulis tentang momen spesial kala memgajar.

Meskipun kegiatan ini dilaksanakan di grup whatshaap tidak mengurangi sangat peserta.

Pertama kali Pak Munip meminta melihat materi melalui youtube pada link berikit ini.

https://www.youtube.com/watch?v=-tGJsRRQrV0&feature=youtu.be

Pak Munip juga memberikan contoh artikel bebas momen spesial kala mengajar. Berikut ini artikelnya.

80 MENIT DI KELAS NERAKA*
Oleh Munif Chatib

Handphone berdering. Seorang teman, kepala sekolah, meminta waktu saya 
untuk dapat mengajar di SMP, tepatnya di kelas 8 B. Beliau mengatakan agar sekali 
dayung tiga empat pulau terlampau. Pak Munif mengajar dengan strategi multiple 
intelligences, para guru nanti mengobservasi. Setelah itu dibahas bersama dalam 
pelatihan guru. Saya menyetujui dengan senang hati. Namun keringat dingin 
menjalar, ketika saya tanya mengapa harus SMP Kelas 8 B? 
“Itu kelas paling nakal, siswanya tidak bisa diatur. Hampir semua guru kewalahan mengajar di kelas itu. Siswanya tidak menghargai guru. Membuat 
‘geregetan’ guru dan akhirnya semangat guru menurun kala harus mengajar di kelas tersebut. Dan temanya adalah ‘MENGHORMATI GURU’,” jawab kepala sekolah tersebut. Saya cuma bisa menelan ludah. Membayangkan mengajar tema 
menghormati guru di kelas yang semua siswanya paling tidak mau menghormati 
guru.Tak sabar menunggu subuh, saya mulai membuat lessonplan.
Tepat pukul 08.00 saya sudah berada di sekolah tersebut. Dengan ditemani
kepala sekolah, saya mendapatkan informasi yang ‘mengerikan’ tentang kondisi siswa di kelas tersebut.
“Kami, para guru sudah habis-habisan, namun hasilnya masih tidak seberapa. 
Dengan cara apalagi?” keluh kepala sekolah.
Beberapa guru bergantian cerita pengalama yang mengerikan ketika mengajar di kelas tersebut. Sembari menyebutkan beberapa nama yang termasuk ‘biang kerok’ kelas tersebut. Kaptennya adalah si Malik, sang ketua kelas. Namanya mirip dengan nama malaikat penjaga neraka. Tanpa sadar, teman-teman guru telah membangun 
tembok-tembok penghalang antara saya dengan anak-anak di kelas 8 tersebut. 
Tembok penghalang itu terasa memenuhi kepala saya. 
Terdengar bunyi bel pertanda pergantian guru. Diiringi beberapa guru, saya 
menaiki tangga lantai 2. Saat melangkah saya berusaha merobohkan tembok-tembok penghalang yang memenuhi isi kepala saya. Akhirnya tepatlah saya berdiri di depan pintu kelas ‘panas’ tersebut. Dengan mengucapkan bismillah, saya memasukinya sembari saya buang semua gambaran negatif tentang siswa di kelas itu. Saya membayangkan semua siswanya baik, dapat di ajak kerja sama. Tidak ada siswa yang nakal dan kurang ajar. Semua siswa tersebut pasti akan mau menjadi sahabat saya. Dan mereka mau dengan rela mengikuti pelajaran ini. Lalu target materi tuntas. 
Saya melakukan ‘positive thinking’ di depan kelas tersebut.
Dan benar, saat di dalam kelas, saya menatap wajah mereka satu persatu. 
Wow luar biasa, saya melihat wajah-wajah siswa yang haus akan ilmu pengetahuan. 
Wajah-wajah yang haus sentuhan pengajaran yang manusiawi. Saya 
memperkenalkan diri dengan cara yang unik dan meminta semua siswa mengenalkan diri dengan menyebut cita-citanya 15 tahun lagi. Hampir semuanya ingin menjadi pemain bola. Tak lupa saya langsung mendoakan mereka agar Allah mengabulkan cita-cita mereka.
“Amiiiiiiin,” serentak mereka menjawab.
Alhamdulillah, menit-menit awal saya merasa berhasil mengambil hati anak-
anak ‘unik’ ini. Saya tambah semangat menggilir siswa-siswa tersebut tenggelam 
dalam profesi masa depannya. Saya bertanya kepasa setiap siswa, mengapa ingin menjadi pemain bola. Walhasil tidak ada satupun siswa yang diam. Ternyata satu hal yang penting, anak-anak yang katanya nakal ini ternyata mempunyai mimpi, mempunyai harapan, berarti mereka mempunyai motivasi untuk belajar. 
”Anak-anakku, 30 menit ke depan kita akan berdiskusi. Untuk itu saya 
membutuhkan seorang notulen dan moderator. Kalian dibagi menjadi 4 kelompok, terserah terbagi atas dasar apa, pokoknya ada unsur persamaannya. Sebagai moderator saya sendiri dan notulennya saya minta dari kalian yang tulisannya bagus.” 
Langsung Nasyirudin angkat tangan, siap menjadi notulen. Saya meminta 
semua seisi kelas memberi tepuk tangan kepada Nasyirudin. 
“Nasyirudin, keberhasilan pelajaran ini 75% tergantung kepada kelihaian kamu 
merangkup proses dan hasil diskusi ini,” saya menegaskan.
“Siap Pak Munif,” jawab Nasyirudin dengan semangat sembari menyiapkan 
buku tulis dan pulpennya.
“Hanya 10 detik, waktu kalian hanya 10 detik untuk membentuk 4 kelompok. 
Satu, dua tiga ...,” perintah saya setengah berteriak. Maklum sudah kadung terbakar.
Praktis kelas ribut dan subhanallah tepat 10 detik, kelas sudah terbagi menjadi 
4 kelompok dengan 4 nama yang dibuat mereka sendiri. Saya tambah yakin kehadiran saya benar-benar diterima oleh mereka. Lalu saya meminta setiap siswa membuka halaman kosong di buku tulisnya masing-masing. Lalu saya minta mereka menuliskan satu nama guru mereka, yang selama ini mereka anggap negatif. Apakah guru itu tidak menyenangkan, sering menyakitkan hati, atau lainnya, pokoknya yang negatif.
“Tulis satu nama guru kalian tepat ditengah kertas. Lalu di sampingnya beri 
tanda tanya besar. Lalu tutup kembali buku tersebut. Nanti di akhir pelajaran kita akan buka kembali,” kata saya.
Mereka berpikir sejenak. Ada yang tersenyum, saling menoleh kepada teman-
temannya. Ada yang geleng-gelang kepala. Saya merasa ada penghalang dan saya 
tahu itu. Mereka tidak enak dengan guru mereka yang sedang duduk di belakang 
kelas. Langsung saya berkata,
“Anak-anakku, jika guru tersebut ada di belakang kelas kita, tidak apa-apa. 
Tulis saja lalu tutup. Tidak akan pernah ada yang tahu.” 
Rupanya kata-kata saya seperti menjadi penenang buat para siswa. Dan tak 
lama kemudian mereka semua selesai menulis satu nama itu. Memang dengan berat sekali nama itu ditulis.
Saya memulai diskusi dengan melemparkan sebuah masalah kepada semua kelompok. Masalahnya adalah apa saja penyebab kebanyakan siswa tidak suka kepada guru, sehingga mereka tidak menghormati guru. Apa saja penyebabnya.
“Waktu hanya 10 menit, diskusikan apa saja penyebabnya. Lalu wakil per 
kelompok maju untuk presentasi.”
Luar biasa, belum 10 menit mereka sudah rampung menyelesaikan masalah 
pertama. Yang membuat saya dan teman-teman guru terhenyak adalah presentasi 
setiap kelompok.
“Yang membuat guru tidak menyenangkan adalah sering memerintah mencatat 
terus sampai tangan saya capai.”
“Sering marah tanpa ada sebab.”
“Tidak boleh ke toilet.”
“Cerewet.”
“Sering memberi tugas berat.”
“Kalau ada siswa berantem, malah di adu.”
Saya tahu suasana kelas tiba-tiba menjadi tegang. Betapa tidak, di belakang 
mereka adalah guru-guru mereka. Kelas tersebut menjadi ajang curhat. Untuk 
mencairkan suasana, saya meminta semuanya bertepuk tangan. Masalah pertama telah selesai, dan si notulen dengan giat terus menulisnya. Saya menantangnya dengan masalah kedua. 
“Coba diskusikan lagi masalah kedua. Apa yang harus kalian usulkan kepada 
para guru agar masalah pertama tidak terjadi. Sehingga hubungan antara siswa 
dengan guru menjadi harmonis.”
Kembali kelas ramai berdiskusi. Dan mereka kembali melakukan presentasi 
yang luar biasa. Perhatikan apa sebenarnya yang diinginkan para siswa kelas ‘terheboh’ itu.
“Mestinya kami lebih banyak diperhatikan oleh guru.”
“Mestinya kami sering diajak bicara oleh guru.”
“Mestinya kami lebih sering diajak membuat kesepakatan-kesepakatan.”
“Mestinya guru harus percaya kepada kami, tanpa mencatat berlembar-lembar, 
kami mau belajar.”
“Apa mungkin guru mengunjungi rumah kami, agar tahu kami ini adalah 
keluarga yang tidak lengkap.” 
Dan klimaksnya, terlontar pernyataan:
“Mestinya kami harus disamakan dengan anak yang lain. Tidak dicap nakal.”
Saya langsung meminta mereka serius dalam menjawab pertanyaan 
pamungkas dari saya.
“Apa jika keinginan kalian dipenuhi, di kelas ini akan terjadi keadaan yang
harmonis antara guru dengan kalian? Apakah kalian mau dengan rela dan ikhlas 
memandang guru kalian seperti orangtua kalian layak yang dihormati?”
Mereka serempak menjawab ‘mau’ dan mengangguk. Lalu saya menuliskan di 
papan tulis untuk di salin oleh siswa di buku tulisnya. Saya menggunakan metode 
mind map untuk mencatat. Saya tulis di tengah-tengah MENGHORMATI GURU. Lalu saya tarik garis ke atas dengan frase ARTI HORMAT (WHAT). Lalu garis menyamping MENGAPA GURU DI HORMATI (WHY). Dan garis ke bawah SELANJUTNYA BAGAIMANA (WHAT NEXT)? Pada frase ARTI HORMAT, saya tarik garis-garis 
cabang antara lain kerjasama, saling percaya, memberikan respon positif, tanggung jawab, dan bicara yang santun. Sedangkan pada MENGAPA GURU DIHORMATI?, 
saya menarik cabang-cabang antara lain merekalah pemberi ilmu, pengubah perilaku negatif, pengajar cara berpikir, sumber profesi dan menyelamatkan dunia dan akhirat.
Puncaknya pada frase WHAT NEXT?, dengan tegas saya tulis, harus mengikuti 
pelajaran, menyelesaikan target belajar, berterima kasih kepada guru dan memohon maaf secepatnya jika mempunyai salah.
Dengan antusias semua siswa mencatat mind map di buku tulisnya. Ada yang 
berbeda dari biasanya. Mereka menulisnya dengan posisi landscape dan dimulai dari 
tengah. Saya menantang siswa untuk nanti malam di salin kembali ke dalam kertas gambar A3 dengan warna warni. Setelah selesai mencatat, saya bertanya, 
“Apakah kalian enjoy dengan mencatat model seperti ini? Capai gak?”
“Asyiikkk, gak capai ...,” jawab mereka serempak.
Lalu saya minta mereka membuka kembali kertas yang berisi nama guru yang 
tidak disukai, yang mereka tulis di awal belajar. Kembali saya meletupkan emosi 
mereka.
“Coba adik-adik, bayangkan wajah guru yang kalian tulis. Ada tanda tanya 
disana. Apa maksudnya? Tidak lain adalah pertanyaan yang harus kalian jawab 
dengan hati kecil kalian. Apa benar mereka cerewet? Apa benar mereka galak? 
Sehingga tidak kalian sukai atau bahkan membencinya. Apa benar? Coba jawab 
dengan nurani kalian. Setelah kalian tahu merekalah yang akan menyelamatkan dunia dan akhirat kalian.Merekalah yang berusaha cita-cita kalian terwujud, yang ingin jadi pemain bola, dokter, pelaut bahkan pembalap. Apa kalian sadar, dari guru yang namanya kalian tulis itulah keinginan kalian akan mulai terwujudkan. Lalu apa pantas sekarang kalian mengatakan mereka tidak menyenangkan? Ayo bagi yang merasa masih punya hati, silahkan berdiri, bangkit, temui guru yang kalian tulis tersebut.
Ucapkan permohonan maaf yang benar-benar dari hati. Kapan lagi kalau tidak 
sekarang. Ayo berdiri cari guru kalian.
Dan selanjutnya, ada airmata yang mengucur antara guru dan siswa. 
Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT, saya berhasil menutup 80 menit mengajar dengan cantik. Siswa memahami pengertian tentang sikap menghormati, mengapa guru harus dihormati dan bagaimana cara siswa menghormati guru dalam 
kehidupan sehari-hari.

*Disadur dari buku Gurunya Manusia, karya Munif Chatib

Sebuah tulisan yang luar biasa, yang mampu memberikan motivasi untuk kami semua yang berprofesi sebagai guru. 

Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Penanya:
Sebagai guru kelas sejak 1999 ada saja moment spesial, sayangnya, pada waktu itu belum ada minat menulis. Minat baca ada, bahkan bagi saya itu kebutuhan.
Tapi, seiring dengan itu saya baru mau menulis beberapa tahun kemudian, dan banyak sudah yang terlewati.
Tapi, saya tidak menulis apa yang terjadi antara saya sebagai dengan siswa di kelas dalam moment-moment special itu. Satu ketika ada seorang siswa justru melakukan sesuatu di luar dugaan saya. Ia menggambar situasi gurunya. Saat itu saya membawa HP, Laptop, dan printer di kelas untuk kepentingan perkenalan dunia IT. Moment itu justru digambar oleh seorang siswa. Gambar itu saya masih simpan sampai sekarang. Sungguh me…
Pak roni bani kupng ntt

Narasumber:
Sy punya pengalaman hampir sama. Tapi siswa memberikan puisi kepada saya tentang bagaimana gurunya mengajar. Judulnya Guru Mengajar atau Aku Belajar. Puisi itu sampai sekarang sy simpan. dan saya akhirnya tulis jadi artikel bebas ttg puisi itu.

Penanya:
Pengalaman mengajar  yg luar biasa, semoga menjadi inspirasi saya dalam menulis,,,
Pertanyaan : bagaimana caranya agar proses menulis pengalaman dapat mengalir dengan lancar?
Pak Ugan

Narasumber:
Yang paling penting, lankah pertama adalah kita mempunyai frase momen spesial. itu yg penting. biasanya kalimat ini sy tulis secara langsung di HP ketika terjadi momen spesial. Setelah itu, malam hari sy tulis ulang kalimat/frase tersebut di Word.
Kedua dari pokok pikiran atau bahan tulisan tersebut, saya menulis secara bebas. sementara saya kesampingkan aturan-aturan ejaan. karena itu seperti yg sudah saya share, terkadang bentuknya seperti cerita, terkadang seperti informasi saja. Perasaan bebas menulis inilah yg membantu kita untuk lancar menuangkan pokok pikiran.
Ketiga, barulah kita edit pelan-pelan. makin banyak kita lakukan ini, nanti editingnya makin sedikit.

Penanya:
Dari 5 momen yang masuk memori jangka panjang, mana yang paling mudah untuk kita tulis?
Pak Supyanto

Narasumber:
Utk Pak Supyanto, sebenarnya bukan mana yg paling mudah untuk ditulis, tapi mana kejadian yg sedang terjadi pd saat itu, saat terjadinya momen spesial. Kesimpuannya semua bisa kita tulis, tergantung kejadiannya.
Terkadang satu kejadian, kalau kita analisa bisa mewakili beberapa poin dari momen yg bisa masuk long term memory

Penanya: 
Tetap cerdas inspiratif dan menarik menambah wawasan berpikir luas
Pertanyaan
Bagaimana cara mengajar sederhana ttpi siswa dapat memahami dan dapat memperhatikan dengan jelas akurat dan cepat?
pak rahmat danu yogyakarta

Narasumber: 
Kalau saya, mengajar itu yg terpenting ada pada awalnya, pendahuluannya. Harus keren. saya biasa sebut apersepsi. Jika apersepsi berhasil, biasanya siswa tertarik utk belajar, sehingga kemungkinan besar paham. Yg kedua adalah bagian penutup. Juga harus keren, berupa kesimpulan ttg hikmah dari materi ajar. Ingat secara neurosains, awal dan akhir itu penting dan itu yg 80% teratat di otak siswa kita. Ketiga baru memilih metode yg student center learning. Metoe ini tempatnya di tengah. Seperti itu.

Penanya:
Apakah boleh kalo suka duka dalam mengajar itu ditulis dalam blog dan terkesan curhat?
utani andarini gunung kidul Yogyakarta

Narasumber:
boleh-boleh saja, tapi harus ditutup dengan kesimpulan yg jelas atau semacam pernyataan kepada pembacanya. Hal ini berupa pesan moral atau info apa yg ingin dibagi oleh penulis.

Penanya
Pak, selama ini saya dilabel sbg guru killer. Bagaimana mengubahnya menjadi momeb spesial positif? Terima kasih.
Waryanto

Narasumber: 
Harus dibedakan antara guru keras dan guru tegas. Guru killer adalah sebutan untuk guru keras. Ciri2nya, guru keras berdampak akan dijauhi, dihindari oleh siswa. Namun guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan oleh siswanya. Perayalah zaman sekarang, siswa kita butuh guru yg tegas. Kedisiplinan yg diterapkan oleh guru tegas akan menjadi unsur siswa suka kepada gurunya.
Ada 3 cara sederhana mejadi guru tegas, 1. Kita menjadi gurunya, orang yg memberikan ilmu. 2. Kita menjadi orantuanya, kita memberikan nasihat2. 3. Kita menjadi sahabat siswa, dengan membuka diri untuk menerima curhat dari siswanya. Hanya yg perlu diperhatikan adlah WAKTU. Kapan kita harus jadi guru, orangtua, dan sahabat siswa2 kita.

Penanya:
Saya sangat kagum dengan cara bapak menyampaikan materi malam ini. Videonya keren bangets. Saya pernah membaca buku-buku bapak, salah satunya dalah Sekolahnya Manusia. Disana bapak menjelaskan tentang melesatkan potensi peserta didik . Nah adakah kaitan antara tuisan yang kita buat dengan potensi peserta didik ? Mr.Bams SMP Taruna Bakti Bandung

Narasumber:
Jika kita peka terhadap momen spesial di kelas, maka hal ini sangat berhubungan dengan potensi kecerdasan setiap siswa. terkadang dari momen spesial ini, siswa yg sebelumnya pasif atau kita anggap tidak cerdas, tiba-tiba karena pantikan sesuatu hal, dia menjadi berubah cerdas. Akhirnya kita bersyukur bahwa sebenarnya tidak ada siswa yg bodoh.

Penanya: 
Assalamualaikum, pertama saya ucapkan Alhamdulillah, bisa bercakap langsung dengan bapak. Saya sedikitnya banyak belajar dari 4 empat buku pertama si manusia. Saya pernah meminta kepada wakil kurikulum untuk membina siswa kelas yg guru saja malas untuk mengajar. Saya punya pengalaman kelas itu saya berikan motivasi terus tujuan saya membangun kesadaran diri. Saya tahu siswa itu lemah dalam belajar. Kedua , sekarang saya tdk mengajari teori yg ada dibuku. Saya ajarkan bagaimana siswa aktif diskusi, mencari, bertanya dan berani mengeluarkan pendapat. Bagaimana menurut bapak. Mksh pak...
Suharto MTSN 5 Jakarta

Narasumber:
Saya setuju dg pendapat bapak. Terkadang kita punya asumsi yg salah, yaitu ketika kita mengajar, kita anggap siswa kita belajar. Padahal belum tentu. Namun jika siswa kita aktif, ramai, dg berbagai metode yg berpusat pd siswa, seperti diskusi, dll, percayalah, siswa kita belajar.

Penanya: 
Pola mengajar yang hebat.kadang kala Pendidikan yang tinggi tapi pola ngajar tidak dengan hati dan sentuhan pembelajaran untuk Guru2 di Sekolah Saya
Usman alamsyah

Penanya:
Saya sangat terkesan dengan penjelasan Bapak Munif Chatib. Selama ini banyak sekali momen spesial selama saya mengajar dengan berbagai level siswa dan berbagai background pendidikan. Hanya saja momen-momen itu hanya sekedar saya ingat, belum pernah saya tulis. Setelah mendengar penjelasan saya, saya menjadi bersemangat untuk memulai menulis. Terima kasih Bapak.

Penanya:
Satu hal yang saya temui sekarang bagaimana memotivasi guru yang lain untuk lebih inovatif dan menarik dalam mengajar. kebetulan teman-teman guru kami sering ijin tidak dapat hadir karena kesibukan , padahal mereka sudah dijadwal dan diberikan surat perintah.
Nani

Narasumber:
sikap kita yg bijak terhadap teman2 guru yg tidak kreatif, atau tdk mendukung usaha kita utk kreatif, seprti kebiasaan menulis dan lain-lain sebenarnya sederhana. Yaitu selalu share kepada mereka karya kita, meskipun itu hanya 2 lembar artikel. Lalu sampaikan pertanyaan, kapan ya bisa dibalas juga dengan menunjukkan karya guru tersebut. jangan bosan2 menunjukkan atau share karya2 kita.

Penanya:
Terima kasih pak sudah memberi respon. Saya akan tulis cerita itu dari gambar itu di blog. Tadi, begitu lihat materi, ingatan saya langsung jatuh ke gambar yang pernah dibuat anak itu. Saya buka map folde tempat gambar itu saya simpan. Saya foto, dan akan saya tulis ceritanya.
Waktu saya buka link yang pak Wijaya bagikan, wao... inspiring... Terima kasih untuk materi ini dan telah sudi berbagi. Salam Literasi.


Penanya: 
Selamat malam bapak Munif saya ibu Eva guru SMA di SMAN 1 kota kupang,NTT
Sangat menikmati alunanan instrumental yg pas dengan intonasi suara dalam vidio materi yang bapak sampaikan,sesekali saya menutup mata menghayati  kalimat kalimat bapak yg sangat menginspirasi. Tentang momen momen spesial rasanya saya sering mengalami itu ketika mengajar, sebagian anak yg dekat dengan saya biasa mereka curhat kepada saya padahal saya bukan wali kelas ataupun guru BK. Bahkan hingga sekarang mereka sdh lulus dan kuliah d luar mereka tetap intens menghubungi via inbox Fb atau wa. Banyak hal berharga yg mereka ajarkan kepada saya namun yg saya lihat rata rata anak anak itu adalah anak anak yg tidak mendapatkan perhatian dari orang tua. Pertanyaan saya bapak, ketika kita menu…

Narasumber:
Utk bu Eva Kupang: Kalau tulisan terrsebut dapat mejadi inspirasibagi pembacanya, biasanya saya langsung tulis nama siswa, sekolah dan kelasnya. Namun jika terdapat hal-hal yang privasi, saya sumirkan.

Penanya:
assalamualaikum
saya sering sulit menghadapi siswa yang oper akting, ada solusi? 

Penanya:
Om Jay maaf kalau ada anak yang super bandel kalau kita ajar tidak nurut hanya mengganggu temannya. Tetapi ikut belajar cuma ganggu dan usil saja. Kalau diingatkan marah dan bilang mesti bu Pri begitu aku terus yang dimarahi. Padahal memang dia bandel. Ke semua guru. Mengerjakan tetapi usil. Tapi kalau diluar kelas pasti mencari saya , menegur dll. Bagaimana caranya ? Pernah diberi materi karena lampu mati dikelas kita pindah ke  teras Mushalla malah tiduran. Dan saya memang tidak pernah / tidak bisa menegur dengan kasar. Kalau melihat anak rasanya selalu iba. Kalau dimarahi atau ditegur agak keras dia menunduk saya ikut sedih. Mohon sarannya. Ibu Prihariyani Semarang


Penanya: 
Saya baru sadar ternyata banyak momen spesial dengan murid-murid saya yang terlewat begitu saja. Murid nakal tentu saja ada karena memang demikianlah sifat di usia mereka. Tapi saat nakalnya berubah menjadi suatu bakat yang bisa membanggakan saya dan orang tuanya itu adalah suatu hal yang luar biasa. Murid yang pendiam dan pemalu pasti ada. Namun ketika diamnya berganti menjadi tarian dan lagu adalah hal yang hebat. Dan banyak momen lain yang hampir saya lupa yang akhirnya teringat kembali malam ini.
Terima kasih pak Munif Chatib atas kuliah singkatnya malam ini🙏

Penanya: 
Setelah membaca pengalaman proses pembelajaran pa munif, saya menjadi terinfirasi untuk menceritakan pengalaman pribadi selama mengajar, tetapi karena siswa dan kelas yang saya ajar banyak dan bervariasi membuat bingung untuk memulai. Kira kira ada triknya tidak supaya kita tidak bingung mau nulis yang mana dulu, karena banyak pengalaman belajar bersama siswa yang mengesankan, kalau ada mohon bagi trik2nya. Terima kasih

Penanya: 
Assalamualaikum. Mendengar penjelasan pak Munif tentang menulis moment spesial,  sangat sangat terkesan banget ditambah membaca salah satu tulisan beliau, jadi ikut terbawa dengan suasana didalam kelas tersebut. Saya yakin, semua teman teman guru pasti pernah menemukan moment moment spesial tersebut. Semoga makin membakar semangat untuk menulis. Yuyun Dwi Mulyani

Penanya: 
Assalamualaikum, mhn masukannya bagi guru2 yang kesulitan untuk memberikan apersepsi dan memotivasi siswa pada kegiatan pendahuluan.

Penanya:
Sy sdh lht video dr pemateri td bpk munif..
Klo sy bs mengetahui mn momen special saat kt mengajar klo kt pny insting dlm mencermati setiap apa yg kt lakukan / tjd di kelas...cm bgmn memunculkan seni mengajar yg baik pd diri kita sbg guru agar guru tdk bosan d kelas...mungkin itu yg perlu sy tnykn...trimkasih. Nowo beny

Penanya:
Harus dibedakan antara guru keras dan guru tegas. Guru killer adalah sebutan untuk guru keras. Ciri2nya, guru keras berdampak akan dijauhi, dihindari oleh siswa. Namun guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan oleh siswanya. Perayalah zaman sekarang, siswa kita butuh guru yg tegas. Kedisiplinan yg diterapkan oleh guru tegas akan menjadi unsur siswa suka kepada gurunya.

Penanya:
Setuju dgn pendapat Bpk Munif. Saya mengajar di sekolah dengan siswa2 yg memiliki banyak prestasi. Mereka dapat menilai guru yg memiliki komitmen utk mengajar . Ibu Zubaedah. Smpn 3 Depok, Jawa Barat

Penanya:
Dalam menulis moment spesial ini apakah ada pembatasan jumlah paragraf (harus sekian paragraf) sehingga tulisan itu masuk kategori artikel?
Agus Purwadi, Ponjong.

Penanya:
Assalamualaikum Pak.
Cerita Bapak sangat menginspirasi saya Dan mengingatkan saya masa-masa moment spesial itu. Cuma sayangnya tidak di tulis hanya diingat saja. Pak pertanyaan saya bagaimana cara merangkul anak yg di cap "nakal" ? Padahal berbagai cara pendekatan dilakukan. Dengan cara lembut, nasehat, ketegasan, bahkan sudah sampai ke orang tua? Rosmalinda

Penanya:
:asssalamualaikum pak
Saya mau bertanya ... Ketika kita dapat moment special dalam mengajar, bagaimana kita mengembangkan ide tersebut agar yang awalnya satu baris menjadi satu halaman ? Ini merupakan kelemahan saya dalam menulis, mohon tips nya dari bapak! 😁🙏. Mausul


Penanya: 
Assalamua'laikum wr. wb.
Perkenalkan Saya,  Hikmat Barkah Guru  di Salah satu kec. Kemayoran, Jakarta Pusat.
    Saya pernah mengikuti seminar bapa yang diadakn oleh Rahasia Guru d Pusat study Bahasa Jepang, UI. D  situ saya mulai jatuh cinta dengan buku bapa..
 Ada hal yang ingin saya tanyakan mengenai 5 pintu untuk menciptakan moment spesial d antranya menghadirkan emotional ketika kita mengajar, lalu
1. Bagaimanakah cara kita untuk memasukkan  pintu emotional trsebut ke dalam Pembelajaran kita?
2. Apakah hypno teaching ( Pemberian sugesti positif kepada siswa) bisa menjadi salah satu caranya dan?
 3. bagaimanakah cara mengoptimalkan emotional tersebut agar kita bsa menemukan moment spesial  dalam proses belajar sebagai bhan menulis untuk kita?
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih, assalamua'laikum. wr. wb


Penanya: 
Bagaimana menumbuhkan dan merawat motivasi agar kita bisa segera menuliskan momen spesial? Kadang ada momen spesial yg hingga kini kita tidak lupa. Akan tetapi enggan untuk menuliskan.
Ismi

Narasumber:
Utk bu Wafa: Ya, siswa kita memang beragam. anak yg over acting, biasanya ingin diperhatikan. Menurut saya kita harus perhatikan anak tsb sesuai porsinya. Terkadang dengan membagi perhatian kita kepada teman2nya yg lain, akan membuat siswa yg bersangkutan sadar ttg makna porsi perhatian tersebut.

Penanya: 
Lebih mudah mana pendokumentasian moment psesial itu. lewat rekaman atau tulisan. bisakah momen spesial itu kita ciptakan? Suheri tangerang

Penanya: 
Bagaimana cara memunculkan perasaan peka terhadap momen spesial, orang seperti saya merasa datar2 saja dalam mengajar, mungkin bagi sebagian guru menemukan banyak momen spesial. Fenti Indraiastuti

Penanya: 
Assalamualaikum, saya punya pengalaman dengan anak didik yang begitu dekat, ketika saya berulang tahun dia hadiahkan sebuah foto yang sedang bersamanya, lalu dia letakan bingkai itu di meja kerja saya. Namun hal itu membuat siswa lain cemburu. Bagaimana cara saya menyikapi hal ini? Saya Eni. R dari Banten

Penanya: 
Izin tanya Pak Munif, apakah kita boleh menulis nama asli siswa dan memuat foto mereka dalam tulisan kita tentang momen spesial saat mengajar ? (Terutama siswa yang dicap sebagai "Trouble maker"). tere ntt

Narasumber : Utk bu Priharyani Semarang: Percayalah maind set kita harus kita tata dulu bahwa TIDAK ADA ANAK YG NAKAL, YG ADA ADALAH ANAK YG KEBUTUHANNYA BELUM TERPENUHI. Jika kita sudah sepakat dg paradigma ini, maka kita akan fokus kebutuhan apakah yg belum terpenuhi dari anak tsb. ketika kita melakukan pnedekatan utk cari tahu kebutuhan yg belum terpenuhi, maka si anak bandel itu akan punya perasaan bahwa dia ternyata diperhatikan. dan gurunya berusaha utk membantunya. Seperti dalam artikel yg saya share di kuiah grup ini.

Penanya: Bertanya: pada saat mengajar dari pendahuluan sampai penutup, di saat dilakukan pembelajaran jarak jauh, bgmn cara mencari ato merekam momen spesial pd siswa, krn kita tdk secara langs bertatap muka, mhn penjelasan, terima kasih. Apa benar yg namanya monen spesial itu misalnya Bapak memberi materi ini melalui video yg sy lht terlebih dahulu adalah Bapak seorang yg santai rileks dan berwibawa melihat dr foto,apakah itu yg namanya momen spesial?. Mudafiatun Lumajang

Narasumber: 
Triknya adalah kumpulkan saja dalam bentuk kalimat pendek ttg banyaknya kejadian. hanya dikumpulkan saja. lalu utk menulisnya harus satu persatu. Jangan kepikiran semua untuk ditulis. Mulailah dari yg kita mudah utk menulisnya. Insyallah nanti lanar ..

Narasumber: 
Utk pak Nowo Beny: Seni mengajar itu bukan bakat, tapi bisa dipelajari. Seperti yg saya jawab di atas. Seni mengajar agar siswa tertarik dimulai dari apersepsi yg menarik.

Narasumber:
Utrk Pak Agus Purwadi: Jenis tulisannya adalah artikel bebas. jadi tidak terikat dengan ketentuan artikel ilmiah. Percayalah karya tulis yg paling banyak dibaca adalah novel, karena mengandung unsur imajinasi yg memang disukai manusia. Novel adalah tulisan yg bersifat bebas.

Narasumber:
Utk Mausul: Dari sebuah kalimat momen spesial, bisa dapat dikembangkan menjadi beberap aparagraf. Banyak cara. Kalau saya saya mulai denganidentifikasi masalahnya apa. 2. Cari tahu penyebabnya apa. 3. Cari tahu ttg dampak jika masalah tidak selesai. 4. HIkmah kejadian itu apa. Nah silahkan mencoba.

Penanya: 
Hal yg spt ini sering saya lakukan, namun masih banyak yg menganggap itu tdk penting.
Kejadian di saat ini, dimana pembelajaran daring harus dilakukan
Akhirnya mereka meminta diajari dlm waktu bersamaan
Seneng juga ketika melihat semangat beliau2 dlm mempelajari hal2 yg baru, terutama mereka jadi melek IT walaupun tertatih2.
Namun tetap ada saj guru yg tdk mau tahu inovasi pembelajaran dan tetap pada pendiriannya bahwa siswa tdk butuh hal baru dlm pembelajaran
Baginya, caranya sdh paling tepat.
Bagaimana menghadapi guru spt. itu Pak?
Sedangkan kepala sekolah pun tdk mampu menegur guru tsb.
Terima kasih ilmunya 🙏🏻

Penamya:
Seandainya kita mendapatkan momen spesial yang negatif, lalu ditulis dan dikembangkan apakah tidak melukai perasaan siswa. Rusmin Kalsel.

Penanya: 
Assalamualaikum
Materi nya sangat memotivasi dan inspiratif.
Semoga yang mendapat kan materi bapak dapat mengamalkan nya nanti saat kembali mengajar.
Saya ada pengalaman spesial bersama siswa di luar kelas dan berkaitan dengan sekolah , moment itu mempengaruhi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kira2 bagaimana cara menulis kannya pak? Apa sama seperti moment spesial saat mengajar di kelas?
Terimakasih😁 Ahmad Virza Aceh

Narasumber: 
Utk Pak Hikmat Jakarta: 1. Emosional itu adalah perasaan yg bermacam-macam, dari suka maupun duka. Rahasianya pada saat kita mulai dari apersepsi dan penutup. Metode apapun akan menjadi hidup dan emotional, ketika awal dan akhirnya keren. Apalagi kita bisa menghubungkan materi ajar dengan kejadian yg dialami siswa2 kita secara personal. Saya pernah mengajar di SD kelas 2 di Sidoarjo jawa timur, ketika terjadi bencana lumpur lapindo. Saya menggunakan aperspsi ttg bencana tersebut dan beberapa siswa menangis sebab rumah keluarga mereka ada yg  terkena bencana tersebut

Penanya: 
Mendesainnya menjadi tulisan yg mencerminkan moment special bagaimana caranya pak



Penanya: 
Dalam bertugas,saya sering mendapatkan  momen spesial untuk memori jangka panjang, waktu mendapatkannya dalam pikiran banyak yang akan ditulis tetapi tidak sempat menulisnya. Pada waktu malam akan menuliskannya hilanglah kata-kata yang siang akan ditulis itu. Bagaimana solusinya?
Supyanto

Narasumber:
3. CAra optimalkan emotinal dengan refleksi diakhir pertemuan dengan menanyakan harapan setelah mendapat materi ini. Harapan ini bisa apa saja, misalnya dg bertanya kepada orgtuanya ketika pulang sekolah, atau tantangan membuat proyel2 belajar yg berkaitan dg materi.

Penanya:
Metode yang sangat bagus.
Saya pernah mengalami hal yang sama. Jurusan Agama kurang respon dengan sains(Matematika).hampir semua guru mengeluh karna merasa di sepelehkan mata pelajarannya.Dari kondisi itu maka saya sendiri minta jam di kelas tersebut. Saya penasaran dg cerita dari teman 2. Dan pada awal saya masuk mereka acuh tak acuh dg mata pelajaran Matematika. Ternyata mereka ingin diakui keberadaannya. Mereka butuh perhatian. Dengan pendekatan anak juga saya coba anak 2 menyampaikan unek2 nya. Kemudian di bahas bersama. Mereka sangat antusias sekali karna saya mengembalikan permasalan dari mengapa menjadi bagaimana.
Alhasil sampai saat ini mereka setiap tahun datang kerumah meski sdh lama lulus. Menurut mereka saya sudah membuka wawasan terhadap manfaat Matematika Dalam kelangsungan hidup.
Sayangnya blm saya jadikan karya tulis.
Siti Fatimah

Penanya:
Bagaimana menyusun kata kata yang indah tuntut enak dan mudah dipahami oleh  pembaca. Karena terkadang susunan kalimat atau tata bahasa kurang pas.  2.pada kelas spesial terkadang ada yg menyenangkan dan kadang ada yang menyedihkan.  Karena ada siswa yang memiliki kelainan ( ABK). Dan pada kelas spesial terkadang menambah beban pikiran guru. Pinginnya guru hasil tentunya menginginkan babus srmua.  Tapi hal tersebut tdk bisa tercapai. Bagaimana mengatasinya?
Rufiatun

Narasumber:
Utk Suheri Tangerang: sangat tergantung pada kitanya. Mana yg lebih mudah. sy biasanya pakai rekaman. Pas ada waktu senggang pada saat pembelajaran


Narasumber: 
Utk Fenti: Memang perlu latihan. Coba setelah mengajar bertanyalah kepada diri kita sediri. 1. Apakah ada siswa yg tidak mempehatikan penjelasan kita. Coba lanjutkan dg pertanyaan kenapa? 2. Apakah ada siswa yang membantah kita? kenapa? Jadi cara menumbukan spesial momen dengan memperhatikan negatif karakter yg terjadi di kelas. Percayalah kita lebih mudah mengamati karakter negatif daripada karakter positi siswa2 kita.

Penanya:
Sy sdh buka link nya om. Sy punya banyak moment spesial dr 13 tahun saya mengajar d Sma tapi sy blm sempat menuliskannya krn alasan kesibukan hehe...padahal sy sangat ingin menuliskan smua moment itu dan sy pun sdh berencana menuliskannya selama 4tahun terakhir ini hanya saja itu smua blm kesampean. Ketika saya mau memulai menuliskan semua moment spesial yg pernah saya alami sy merasa apa yg sy tulis terasa kering&hambar pdhl dlm benak sy smua moment itu masih sangat terasa...kira2 kenapa bisa bgtu ya? Dan bgmn mengatasinya? Agar target sy utk bisa merealisasikan cita2 sy  menulis buku dr pengalaman mengajar selama ini.
Indiyana M

Narasumber: 
Utk Eni Banten: Wow momen spesial, harus berterima kasih dan harus ditulis menjadi artikel, minta siswa tersebut membaca artikel ibu. Pasti keren

Narasumber: 
Utk Tere NTT: sudah saya jawab di atas. Utk yg negatif nama inisial saja

Penanya: 
Salam kenal pak munif. Materinya sangat bagus sekali.Pernah mengalami ada di kelas yg cap nakal. 3 moment spesial tadi sudah saya terapkan di kelas dan alhamdulillah ada perubahan siswa. Sebetulnya tidak ada siswa yg nakal hanya mungkin kita yg harus lebih dekat dengan siswa. Hal yg saya lakukan di kelas, belajar diawali senyum dan semangat 45. Jika saat memberi latihan, jawaban siswa salah, maka saya suka memakai istilah CBL(COBA LAGI), klo jawaban kedua salah CBT (COBA TERUS), klo jawaban ke 3 masih salah   CBTSB (COBA TERUS SAMPAI BISA). Hindari mengajar dengan muka masam.  Alhamdulillah, siswa yg belajar dengan saya baik semuanya.
Aam nurhasanah Lebak Banten

Narasumber: 
utk Mudafiatun Lumajang: Susah mendapatkan spesial momen dg pembelajran online. Yg bisa dilakukan adalah membaca feedback yg diberikan dari guru kepada siswanya. Sayang sekali, banyak guru dalam belajar online dg siswanya malah banyak memberi tugas, bukan meminta feedback dari siswanya. Saya orangnya santai ibu. Kalau tidak percaya tanya Om Jay 😁😁😁

Penanya: 
Izin bertanya om jay
Bagaimana bisa mengalir sama pak munif?kadang sya menulis..kadang kalimatnya itu ke itu saja.. mojon pencerahannya
Hasfianora

Narasumber: 
Utk Ummi Jatim: Tidak usah terlalu dipikirkan sikap guru yg tidak mau berubah. Teruslah kita tetap kreatif. Saya sering mengalami hal tsb. Saya jalan aja terus. Nanti hasilnya adalah informasi dari pihak ketiga, yaitu siswa kita. JIka ada siswa yg suka dg cara ngajar kita. Mereka tertarik dan merindukan kita, itu saja cukup buat kita utk modal bahwa kita sudah on the right track. Jangan putus asa bu Ummi.

Narasumber: 
Utk Rusmi Kalsel: Momen negatif biasanya lebih banyak memunculkan pembelajaran buat kita. Masih ingat ada kata-kata orang bijak: JANGAN TAKUT SALAH, SEBAB ITULAH JALAN UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN. Bahkan momen negatif lebih memeri muatan emosional yg lebih kuat. Hanya saja kejadian dan nama gunakan inisial saja.

Narasumber: 
utk Ahmad Virza Aceh: sama saja pak Ahmad. momen spesial bisa terjadi di dalam atau di luar kelas. Selamat menulis pak ...

Penanya: 
Assalamualaikum
Materi nya sangat memotivasi dan inspiratif.
Semoga yang mendapat kan materi bapak dapat mengamalkan nya nanti saat kembali mengajar.
Saya ada pengalaman spesial bersama siswa di luar kelas dan berkaitan dengan sekolah , moment itu mempengaruhi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kira2 bagaimana cara menulis kannya pak? Apa sama seperti moment spesial saat mengajar di kelas?
Terimakasih😁 Ahmad Virza, Aceh

Penanya: 
Saya sdh lihat vidionya, luar biasa... Menginspirasi. Sebenarnya semua guru bisa melakukannya ya pak. Tapi saya pribadi suka bingung untuk memulai tulisannya dari mana🙈
Rustanti

Narasumbet: 
Utk Supyanto: Lupa apa yg ditulis pada malam hari, sebenarnya adalah kita saja yg perlu latihan menulis. Ayo kita jadikan kebiasaan sehat. Insyallah nanti Allah memberi kemudahan kita menulisnya. Ingat dalam kerajinan kita menulis ada unsur kebiasaan.

Penanya: 
Apakah yang di maksud momen spesial itu hanya momen2 yg baik saja, bagaimana dengan momen yang buruk,, apakah boleh ditulis?
Ugan Sugandi

Narasumber: 
Utk Rufiatun: 1. Tulis aja dulu. Harus yakin tulisan kita sendiri enak dibaca. Nanti pada saat edit, barulah kita mulai belajar untuk menulis lebih dulu. Proses edit bisa juga kita minta tolong untuk dibaca oleh teman, dan meminta pendapatnya. 2. Utk kelas inklusi, yg ada ABKnya harus ada individual education program, yaitu reduksi silabus darikurikulum reguler. Tidak boleh disamakan dg siswa reguler.

Narasumber: 
utk Indiyana: Tulis dulu saja, kualitas tulisan itu belakangan. Kalau saya jika kita sudah mulai beani menulis, itu adalah 80% keberhasilan. Sedangkan 20% nya adalah belajar memperbaiki tulisan kita.

Narasumber: 
Aam Lebak Banten: Kereeennn👍👍👍. Itulah yg harus kita lakukan sbg guru...pertahankan dan sukses selalu.

Narasumber: 
Utk Rasita Bengkulu: Ayo semangat menulis ...

Narasumber: Utk Ugan Sugansi: Sudah saya jawab pak

Narsumber: 
Semoga sudah terjawab semua. Maaf kalau ada yg kelewatan

Penanya: 
Pak ini mau tanya 1 Siwa sy kls 9 nama x ini jagoan silat sering juara. Bahkan setiap ada even sll juara. Spt diadakan di yogjakarta. Tapi kalau diajar agak meremehkan dan sdh sy jadikan ketua kls biar ada yg jwb tp kdg2 asih meremehkan tgs kelompok atau ABG ketika. Kelas. Memang Keluarganya broken home. Sdh sy motivasi bgmn trik yg ampuh. Terima kasih. Mukminin Lamongan

Penanya: 
Assalamuallaykum om jay dan om munif chotib,
Saya iqbal izin bertanya. Sudah lihat video dan baca penggalan artikel dari om munif yang sangat menginspirasi.
Saya terhitung baru menjadi guru sejak 2019 dan sedang belajar mencatat moment spesial saya selama menjadi guru.
Jika dilihat dari artikel ada istilah main map, dan di video, ada main map "5 momen masuk memori jangka panjang".
sering kali saya sulit menyampaikan materi yang abstrak kepada siswa, adakah tips untuk membuat main map agar materi mudah disampaikan dan terjadi momen spesial seperti pada artikel "80 menit disekolah neraka" ?

Penanya: 
Assalamualaikum omjay
Saya dina dari sumatera barat.
Saya sdh membaca artikel itu, langsung teringat dgn seorang siswa saya yg kebetulan saya walasnya. Dia seorg anak piatu dan dia tinggal dengan nenek dan kakaknya. Dia sering sekali bermasalah dengan guru dari 15 orang guru yang mengajar dikelas saya, hanya 1 org guru yg tdk bermasalah dengan dia, yaitu guru olahraga, saya sebagai wali kelas sdh melakukan berbagai cara sampai memanggil kakaknya. Langkah terakhir yg saya lakukan adalah saya suruh dia membuat pernyataan bersedia tinggal kelas, itu saya lakukan krn saya sdh hilang akal menghadapinya.
Yang ingin saya tanyakan ke pak munif adalah apakah cara yang saya lakukan itu salah ?
Mohon solusinya pak ?

Narasumber: 
Utk Mukminin Lamongan: Jika kita tahu keluarga broken home, rata2 memang suka meremehkan. Penyebabnya adalah dia merasa bahwa cobaan hidup yg dialami lebih berat dari teman2 atau bahkan gurunya. Caranya adalah peran kita menjadi ORANGTUANYA. Alatnya adalah nasihat2 yang mendalam setiap ada kasus yg disebabkan oleh sifat meremehkan tadi. Jangan berperan jadi guru, atau sahabat, tapi berperanlah menjadi orangtua. Dia sebenarnya ingin diperhatikan oleh orangt yg dianggapsebagai orangtuanya. Mulailah dengan menarik hikmah dari falsafah beladiri yg dia kuasai.

Penanya: Jika kita mengeluarkan stigma kelas neraka bukannya stigma itu justru terbawa ke alam bawah sadar kita 🙏🏻
: Ridwan Nurhadi

Penanya: Assalamualaikum om jay saya membaca tulisan nya yang menjadi pertanyaan saya bagaimana tulisan kita harus menarik dan diterbitkan
: Doto eda ntt

Narasumber: utk Igbal: Membuat paham materi yg abstrak, salah satunya dengan mencatat scr mind map. Perlu waktu khusus utk membahas ini. Namun tidak hanya mind map sja. Banyak metode yg membuat siswa mudah paham. Seperti metode analogi atau perumpaan. Saya sering menggunakan metode ini di kelas. Siswa mudah paham.

Pennaya: Saya bilal dari curup, Bengkulu. Terimakasih pak munif berkaca-kaca membaca tulisan bapak, membawa saya mengenang akan banyak sekali momen special yang pernah terjadi dalam aktivitas bersama siswa. Seandainya momen-momen itu saya tulis pasti sudah banyak sekali perbaikan dari saya pribadi untuk menjadi guru yang lebih baik. Pertanyaan saya pak, apakah boleh kita menuliskan nama siswa dalam tulisan yang kita buat? Trus seandainya momen spesialnya tidak ada yang baru (hanya itu-itu saja) bagaimana cara menciptakannya? Terimakasih pak

Penanya: Pak apakah momen spesial yang sudah terlewat namun masih teringat masih layak untuk kita tulis ?
: Asrul Kaltim

Penanya: Masalahnya saya sebagai guru blm bisa menentukan mana momen spesialnya. Saya mengajar disebuah sekolah yg motivasi belajar ssw-ny (maaf) boleh dkatakan rendah. Sekolah saya merupakan sekolah yg letakny di pedusunan yg pola pikirnya susah utk d ubah. Ketika mengikuti pelajaran ssw seperti enggan. Ini bisa dilihat dr sikap n tindak tanduk ssw-ny. Sampai sekarang saya blm bisa menemukan solusi utk meningkatkan motivasi mrk. Mungkin jg salah satunya tuntutan kurikulum yg begitu padat dan monoton. Kira2 solusinya bagaimana utk menyikapi hal tsb?
Feri Seno

Narasumber: Utk Dina Sumbar: Sabar ... sabar ... sabar, itulah kata ajaib bagi profesi guru. Menurut saya solusi tinggal kelas kurang tepat. Masalahnya sebenarnya pada problem psikologis anak itu. Carilah tahu penyebabnya. Bisa dimulai dari rumahnya, atau guru olahraganya. Sebab dia nyaman ketika belajar olah raga. Berlama-lamalah mencari tahu penyebabnya. Sebab solusinya nanti akan pas buat si anak. Ayo cari tahu root problemnya apa dulu. Penyebabnya apa ...

Narasumber: Utk Ridwan: Ketika saya belajar membuat judul, ternyata kata almarhum mas hernowo, guru saya dalam menulis. Beliau mengatakan judul yg bagus itu itu adalah ketika sekalli dibaca, akan banyak menimbulkan pertanyaan. Anti mainstream. Sebab itulah yg disukai oleh otak kita. Mungkin benar akan terbawa ke alam sadar. Menjadi kenangan tak terlupakan. Namun tulisan yg baik adalah ketika isi tulisan itu dibaca, malah pembaca dapat hikmah positif dari tulisan tsb. Hal itu akan masuk alam bawah sadar juga.

Narsumber: Bilal Bengkulu: sebagian sudah saya jawab. JIka momen spesial terjadi pada siswa itu itu saja, gak papa, tulis saja terus. sebab yg penting adalah tulisannya bukan terjadi pada siapanya.

Narsimber: Asrul Kaltim: masih bisa. tak ada batasan waktu

Narasumbee: Feri seno: masalah motivasi siswa dapat diselesaikan dengan apersepsi. semoga om jay bisa memfasilitasi kita berdiskusi ttg makhluk bernama APERSPSI ini

Penanya: Trmksh Pak munif atas materi nya
Apakah sebuah tulisan disebut menarik itu sama dengan tulisan yg dilebih²kan?
Riska Ashar Luthfia , Gunungkidul

Narasumber: Riska gunungkidul: Berbeda sekali. Tulisan yg dilebih2kan membuat ditinggalkan pembacanya.

Narasumber: Kita anggap sesuatu itu memang momen spesial, tapi sebenarnya itu memang tujuan pembelajaran yaitu  perubahan dari tidak tau menjadi tau, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak terampil menjadi terampil, begitu seterusnya.
Lalu yang spesialnya seperti apa?
Rusmin Kalsel  (G8-017)

Penanya: Assalamualaikum om Jay, saya sangat terkesan dengan materi malam ini. Saya sering punya niat untuk menulis setiap kejadian yang saya alami di dalam kelas, tapi hanya sebatas niat hehe. Semoga setelah mengikuti pembelajaran ini saya bisa lebih terdorong untuk menulis. Ada pertanyaan yanag membuat saya penasaran, Bagaimana mengatasi siswa yang terlalu pendiam atau terlalu aktif (caper). Apakah akan mempengaruhi kejiwaan anak tatkala kita memperlakukan mereka semua sama. Rs. Nurhasanah

Narasumber: Rusmi Kalsel: yg spesial adalah unsur pemantiknya. Pasti ada pemantiknya dari perubahan itu. Itulah yg spesial

Penanya: Assalamualaikum pak munif saya NORALIA dari  Semarang,,saya sangat setuju dengan bapak bahwa tidak ada anak nakal ,,yang ada hanya anak yang butuh perhatian. Karena pengalaman saya mengatasi anak broken home, saya tidak dapat berlaku sebagai guru,,tetapi saya ambil hatinya dulu sbg teman, baru dia mau mendengarkan pelajaran saya.
Yang saya tanyakan,,untuk menulis momen spesial, apakah harus disematkan dialog2 yang dialami penulis juga. Tidak bolehkah hanya sekedar narasi biasa?

Narasumbe: Nurhasanah: Siswa pendiam perlu diberi peran, coba berilah peran meskipun hal2 yg kecil. Peran adalah perhatian.

Narasumber: Noralia Semarang: Boleh sekali. Bebas kok

Narasumber: Saya guru SMK, Anak SMK  tdk hanya mencari jati diri tetapi juga idola.. bagaimana agar kita sebagai guru bisa menginspirasi mereka..Pak?

Penanya: Dari Sarastiana,Saya guru SMK, Anak SMK  tdk hanya mencari jati diri tetapi juga idola.. bagaimana agar kita sebagai guru bisa menginspirasi mereka..Pak?
http://www.sarastiana.com

Penanya: Trmksh Pak munif atas materi nya
Apakah sebuah tulisan disebut menarik itu sama dengan tulisan yg dilebih²kan?
Riska Ashar Luthfia , Gunungkidul

Narasumber: Sarastiana: Kalau inspirasi dalam membangun relasi dg siswa, ingat jawaban say di atas mainkan 3 peran, menjadi guru, orangtua dan sahabat. Kalau dalam proses belajar ingat jawaban sy di atas awal dan penutupan yg keren.

Penanya: Assalamualaikum. Setelah membaca spesial moment Pak Munif yang berjudul "80 Menit di Kelas Neraka". Saya tertarik sekali dengan teknik pembelajaran untuk mengembalikan marwah seorang guru dihadapan para siswanya. Hal ini terjadi di sekolah kami, salah seorang wali kelas di sekolah saya mengeluh karena sikap dari anak-anak dikelasnya bisa dikatakan nakal bahkan tidak mau belajar dengan guru tersebut. Hanya sebagian dari siswa yang mau belajar, yaitu siswa perempuan saja yang masih mau belajar dengan baik, siswa yang laki-lakinya belajar semaunya saja, di waktu jam belajar mereka keluar masuk kelas dengan seenaknya. Singkat kata hubungan emosional guru dengan siswa tidak terjalin baik. Siswa tidak semangat belajar bahkan tidak mau belajar dengan alasan tidak s…
Uri Sahuri Majalengka

Kesimpulan Materi mlm ini menjelaskan bahwa:
1. Momen spesial dpt menggugah kita untuk menulis
2. Untuk awal tulis saja semampu kita tanpa kita hawatir salah dlm kaidah penulisan
3. Tuangkan semua kejadian spesial ke dalam tulisan kita
4. Guru harus bisa memainkan 3 peran yaitu menjadi guru, orang tua dan sahabat bagi siswa
5. Saya semakin termotivasi untuk menulis

Terima kasih Pak Munif atas ilmu yang bapak berikan.


0 komentar:

Posting Komentar