Menulis semudah chatting???
Resume Oleh : Verdy Kurniawan H.
Siang ini
begitu panas di wilayah kota Probolinggo, kondisi ini tidak membuat kami para
peserta belajar menulis bersama Om Jay untuk bermalas-malasan. Meskipun puasa
kita tetap mengisi dengan hal yang bermanfaat. Materi menulis kali ini bersama bapak
Amir Faisal. Beliau adalah Seorang Trainer sekaligus motivator nasional yang
sudah terkenal di Indonesia. Buku-buku yang beliau tulis juga cukup banyak.
Anda bisa membacanya di blog https://www.spiritualquantum.com/about/.
Ditambah lagi mendengarkan motivasi dari Pak Amir Faisal tentang kiat-kiat
tembus di penerbit Gramedia melalui link youtube https://youtu.be/-VRlzTu_O4M.
Sungguh luar
biasa pak Amir Faisal, meskipun sebagai marketing bukan dari latar belakang
praktisi tulis menulis dan dunia pendidikan/ intelektual namun sukses menulis
dan penerbitkan di penerbit Gramedia dan Changes Publisher.
Passion tulisan
ini dimana?? Misalnya penulis buku anak, suka adventurer, novel, traveling,
gabungan novel traveling, komik. Cari contoh buku tersebut dari penerbit
Gramedia, contohlah gaya penulisan dari buku tersebut. Untuk menulis buku
dibutuhkan kualitas tulisan, genre Anda
dan buku itu disukai pasar atau tidak?
Sepertinya kurang
kalau melihat video yang sesi 1, lanjut melihat video pak Amir Faisal dengan topik
menjadi penulis buku popular. Membongkar mindset takut menulis, grogi menulis,
atau tidak pede menulis di link https://www.youtube.com/watch?v=tAsYc2HSMLw.
Belajar menulis yang biasanya lancar menulis di whatshapp
ataupun kebiasaan ngomel-ngomel dipindah ke tulisan. Seperti menulis jeleknya
orang kita pinter, sekarang dibalik menulis baiknya orang, misalnya menulis
kebaikan suami/ istri. Bisa juga kebaikan anak dan kebaikan orang lain. Kebebasan
menulis perlu diterapkan dengan rasa gembira. Dan selanjutnya menulis impian
hidup anda. Sekarang jangan banyak ngomong banyaklah menulis.
Berikut
artikel pak Amir Faisal tentang Hypnowriting.
Belajar
Hypnowriting, Trainer Amir Faisal 0815 769 8288 (Makalah untuk LPMP Jogjakarta)
Trainer Amir Faisal Uncategorized
April 7, 2018 6 Minutes
Deduktif
Induktif, Kontens dan Konteks Dalam Penulisan
Ketika
Coaching NLP 4 Leadership bersertifikat Internasional, teman peserta perempuan,
seorang Dr. Dosen Fakultas Psikologi bertanya pada saya, “Kenapa Anda kelihatan
begitu mudah menulis buku, dan bisa lolos di Kompas Gramedia, sedangkan saya
sudah berkali-kali mencoba menulis buku, tetapi selalu gagal?☺
Saya balik
bertanya, “Apakah metode Anda menulis itu sama seperti ketika Anda menulis
Disertasi Anda, yaitu berupaya menjelaskan atau membuktikan teori-teorij ilmiah
untuk memecahkan masalah?”
Beliau
menjawab, “Ya tentu dong. Kan ini merupakan responsibility saya sebagai
akademisi?”
Maka saya
tawari, “Anda yang penting bisa nulis dulu atau menjalankan fungsi akademis?”
Beliau
menjawab, “Kalau bisa dua-duanya lah”
Saya jawab,
“Kita barusan kan diajarin sama International Coach kita, dalam membuat outcome
tidak boleh ada ambigu. Masalahnya metodologi Anda itulah yang membuat potensi
Anda tidak bisa tereksplor. Waktu Thomas A Edison menemukan listrik, tidak ada
literatur teori tentang listrik yang dia baca. Ternyata ketiadaan literatur itu
tidak menghambat seseorang menjadi ilmuwan besar. ”
“O, iya ya?
Jadi saya harus mengubah metodologi menulis saya menjadi induktif?”
Saya jawab,
“Bukan hanya metodologinya, tetapi yang lebih penting adalah mengubah
Mindsetnya.”
Fokus Pada
Konteks
Elain B
Johnson ketika menjelaskan tentang pembelajaran kontekstual mengatakan,
kontekstual disitu artinya berorientasi pada minat, kebutuhan, values, dan
estetika
Menurut
mentor Internasional saya, berfikir kontekstual berarti menjadikan diri kita
sebagai problem solver. Dan zaman Now, sangat dibutuhkan problem solver dan
eksekutor.
So, kalau
dua case diatas kita gabung maka menjadi penulis yang baik adalah yang bisa
berfikir induktif dan berfokus pada konteks.
Apakah teori
tidak penting?
Teori,
referensi, kepustakaan baru digunakan jika Anda memerlukan endorsement dari
gagasan Anda.
Jadi,
buatlah gagasan orisinil Anda, baru dikuatkan dengan referensi.
Untuk
tulisan true story, misal tentang kesuksesan seorang pengusaha, kesuksesan
orang tua dalam mendidik anak, referensi tidak begitu diperlukan.
Hipnosis
diri Anda sendiri agar bisa menulis
Ubah mindset
Anda. Berdasar sejarah penulisan sejak zamannya Aristoteles dkk, para pujangga,
menulis itu bagi mereka merupakan ekspresi jiwa, mengeluarkan beban batin.
Maka mulai
hari ini, ketika menulis, juga niyatkan hanya untuk mengeluarkan uneg-uneg,
rasa marah, rasa jengkel.
Atau
sebaliknya boleh juga untuk mengekspresikan kebahagiaan, rasa syukur. Menurut
James Penne Baker, menulis itu untuk pengakuan dosa. Jadi kalau Anda terlanjur
berbuat dosa, segera bertobat, dan tumpahkan penyesalannya dalam bentuk tulisan
(tapi awas jangan sampe kebaca orang, Hehehe 😀😀)
Penulis best
seller dunia seperti JK Rowling, Stephen Covey, Robert T Kiyosaki, jika diamati
bahasanya, mereka kelihatan begitu “menikmati” tulisannya sendiri, sehingga
menghasilkan susunan bahasa yang mengalir seperti sungai yang jernih, dengan
suara gemericik.
Jadi, apakah
hasil karya Anda akan dibaca orang atau tidak, sama sekali tidak penting.
Bahkan oleh Penulis Best Seller Hernowo dikatakan secara ekstrim, ketika Anda
mulai menulis, tulis saja apa yang ada di kepala Anda. Jangan pedulikan seperti
apa jadinya. Bahkan kesalahan tulispun jangan dikoreksiðŸ¤
Secara
psikologis :
1⃣Tulisan orisinal yang keluar
dari ekspresi Jiwa, itulah tulisan yang terbaik yang keluar dari Unconscious
mind.
2⃣Sebaliknya, menulis dengan
membayangkan, akan ada yang membaca, justru menutup RAS (Reticular Activating
System ) pada batang otak, yang merupakan kunci dari passion menulis.
3⃣Tulisan yang memancar dari
perasaan dan hati yang tenang, jernih dan nyaman, maka energi nya akan bisa
mengalir pada pembaca lewat buku yang dituliskannya.
Siapapun
Bisa Jadi Penulis
Ya, semua
orang bisa jadi penulis. Lakukan tips dibawah ini :
1⃣Mulai hari ini, Stop Copas,
karena itu akan membunuh kreatifitas Anda dalam menulis.
2⃣Jika Anda makan tiga kali
sehari, maka buatlah tulisan minimal sehari juga tiga kali.
3⃣Tulis detik ini juga, apa
yang ada di kepala Anda, misal tulislah tulisan pendek dengan judul misalnya,
“Kenapa aku
minder menulis?”
“Kenapa Aku
Merasa Bodoh dan Orang Lain Pintar?”
“Group WA
Ini Bikin Bete, Tapi Aku Butuh”
“Pak Amir
Faisal Itu Ngeselin”
“Pak Bos
Pinternya Hanya Ngajarin Orang”
Atau membuat
tulisan nyeleneh tetapi inovatif
4⃣Upload Tulisan Anda Jika Anda
yakin bisa menambah rasa percaya diri dan Passion menulis Anda
5⃣Simpan dan Baca Sendiri jika
tulisannya menekan dan membuat Anda kurang percaya diri jika diupload, tetapi
sebaliknya bisa menghibur Anda. Yaitu,
misal Anda
membuat tulisan untuk mengungkap kejengkelan Anda pada saya, buatlah se
ekstrim-ekstrimnya, dan sekocak-kocaknya, sehingga yang tadinya Anda bete sama
saya jadi terhibur oleh saya🤩(Ini
adalah teknik terapi dalam self hypnosis yang disebut Reframing)
6⃣Teruslah menulis dan jangan
berhenti hingga gen myelin di thalamus menyempurnakan Anda menjadi penulis
andal. Hal itu secara alamiah akan terjadi dengan sendirinya jika Anda sudah
mencapai 10.000 jam terbang.
Tulisan yang
menghipnosis.
Menghipnosis
artinya memengaruhi seseorang melalui sugesti. Jadi Hypnowriting memengaruhi
orang melalui sugesti yang ada dalam tulisan.
Hypnowriting
termasuk kategori Waking Hypnosis, yaitu cara melakukan hipnotis atau
mensugesti seseorang tanpa menidurkannya. Waking sendiri artinya bangun, tidak
tidur. Arti lebih teperinci dari hipnosis adalah penembusan faktor kritis
pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya suatu sugesti atau pemikiran.
Jadi, waking
hypnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diikuti dengan
diterimanya suatu sugesti atau pemikiran dalam kondisi bangun atau mata
terbuka.
Kelebihan
Hypnowriting karena bisa dilakukan secara indirect, maka seseorang bisa
mensugesti jutaan orang, bahkan milyaran orang sekaligus serta bisa melewati
lintas benua.
Sebagaimana
dalam hypnosis lainnya, orang-orang bisa tersugesti jika kita berhasil melewati
critical area, sehingga menembus pikiran bawah sadar mereka. Jadi yang perlu
dilakukan adalah melakukan strategi supaya bisa menembus critical area hingga
masuk ke pikiran bawah sadar, yang selanjutnya bisa memasukkan sugesti-sugesti.
Critical
area / factor adalah filter yang menyaring informasi yang akan masuk ke pikiran
bawah sadar. Pikiran bawah sadar baru dapat kita “otak-atik” dengan mudah jika
“si penjaga area” itu berhasil kita tembus.
Anda
sebenarnya secara tidak sadar sering melakukan praktek waking hypnosis pada
putera-puteri, siswa, mahasiswa, anakbuah, klien, calon pembeli produk Anda,
yaitu dengan cara menggunakan otoritas atau dengan cara menyentuh emosi.
Informasi-informasi yang sengaja dibuat lebay, tujuannya agar Klien terpengaruh
dan patuh atau melakukan tindakan sesuai keinginan Anda 😇😇😇
Oleh
karenanya jika Anda ingin tulisan Anda bisa menghipnosis pembaca, usahakan agar
:
Inspiratif.
Inspirasi bisa dengan mudah menembus critical area, karena ia direspon oleh
otak naluri. Misalnya Anda mengisahkan perilaku mulia, pengorbanan,
kedermawanan, kepahlawanan dst
Unique.
Naluri manusia sangat menyukai hal-hal yang tidak biasa, jarang dilihat, hanya
satu-satunya, tidak ada duanya, dan lucu dst
Sensasional.
Sesuatu yang walaupun agak berlebihan, tetapi kalau menimbulkan kekaguman,
nampak hebat, dan bisa membangkitkan emosi, maka akan bisa merangsang naluri
dan menyalakan batang otak.
Kontroversial.
Naluri manusia juga menyukai sesuatu yang berbeda, tidak biasa, agak aneh,
bahkan hal-hal melawan arus. Seseorang bisa mengajak jutaan orang untuk berdemonstrasi,
jika bisa memprovokasi isu-isu yang kontroversial atau menentang penguasa.
Mengandung
misteri dan membangkitkan rasa ingin tahu. Naluri manusia mudah terangsang oleh
hal-hal yang menggugah rasa ingin tahu. Apalagi ada misteri yang diungkap.
Problem
Solving, atau memberikan solusi ataupun pencerahan terhadap suatu masalah yang
lagi menjadi fokus banyak orang.
Mengikuti
trend. Jika kita membuat tulisan yang lagi ngetrend dan ditulis dengan gaya
penulisan yang juga trendi, maka akan bisa menarik banyak orang.
Langkah–langkah
Menghipnosis
Lima gaya
penulisan diatas, jika Anda ikuti, niscaya tulisan Anda akan digemari orang,
bahkan bisa membuat Anda menjadi Penulis Best Seller. Anda tentu masih ingat
penulis buku novel detektif Agatha Cristy, yang dengan piawainya memainkan
pikiran pembaca dengan misteri-misteri di sepanjang buku. Bahkan hingga akhir
halaman terkadang masih berfikir keras, untuk mereka-reka siapa sebenarnya
tokoh misterius itu.
Memahami
cara kerja persyarafan
Tadi kita
sudah membahas batang otak, naluri dan critical area. Jadi Tugas pertama kita
agar bisa menembus pikiran bawah sadar pembaca adalah dengan menyajikan
pembukaan (dimulai sejak membuat judul, pengantar ataupun pendahuluan) yang
bisa menunjukkan genre tulisan Anda, sesuai lima gaya diatas. Kedua, pastikan
tulisan Anda mengalir seperti gemericik air yang sangat nyaman dan enak untuk
dinikmati.
Persyarafan
kita merespon tulisan bukan dimulai dari pikiran di otak pintar atau cortex
tetapi dari batang otak menyodok otak naluri, lalu menstimulir dopamin sehingga
memproduksi jutaan neurotransmiter. (inilah yang sering disalahfahami para
guru, dosen, sehingga proses pembelajaran jadi bete)
Teknik
pembukaan diatas sering disebut sebagai apersepsi. Kita tidak cukup hanya
menembus critical area pada teknik pembukaan saja, melainkan di sepanjang
tulisan dibutuhkan kepiawaian untuk menjaga agar pembaca terus terpikat membaca
tulisan Anda hingga akhir, dengan menggunakan kombinasi dari 5 gaya penulisan
diatas.
Kontens
tulisan yang mengakses ke otak kanan, seperti, diksi yang bernilai sastra,
kreatif, imaginatif, dan intuitif, apalagi ada gambar ataupun visualisasi
sangat bisa memikat pembaca untuk bertahan membaca tulisan Anda hingga akhir.
Mainkan
Rapport System
Rapport
dapat diartikan secara bebas sebagai strategi pendekatan, penyelarasan dalam
proses hipnosis. Bagi para praktisi Hipnosis biasa disebut dengan istilah
Connectedness, yang meliputi matching & mirroring penyamaan situasi,
persepsi dengan pembaca serta pacing & leading atau penyesuaian persepsi,
taste, dan keinginan pembaca sehingga pikiran pembaca bisa dikendalikan.
Mainkan
teknik–teknik persuasi
Persuasi
adalah teknik memengaruhi persepsi, taste, value, bahkan keyakinan pembaca.
Beberapa
teknik persuasi dapat dilakukan antara lain dengan :
Menginstall
di pikiran pembaca tentang kejadian yang tidak diinginkan terjadi atau
dihindari oleh pembaca, seperti : resiko, ancaman atau bahaya, kerugian, stigma
buruk, penderitaan, kesulitan dst
Menginstall
tentang hal-hal yang disukai terjadi pada pembaca, seperti manfaat, hasil,
pengakuan, reputasi, kesuksesan, keberuntungan, kenikmatan, hadiah, dst.
Menurut
David Beckhart, proses instalasi itu jika ditindak lanjuti dengan memberikan
visi atau menggugah ekspektasi dan membangun impian, maka akan bisa
memprovokasi orang untuk berubah.
SELAMAT
MENCOBA
(Jika Anda
ingin tahu lebih dekat tentang penulis, silahkan KLIK :
http://www.spiritualquantum.com/about/amir-faisal/ )